PRINSIP DASAR BUDHA ZEN DALAM CHANOYU

Main Authors: Anastasia, Merry Christiani Widya Putri, Ratna, Handayani
Format: Article PeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: Binus University , 2010
Subjects:
Online Access: http://eprints.binus.ac.id/13237/1/03_Anastasia_setting-ABSTRACT.pdf
http://eprints.binus.ac.id/13237/
Daftar Isi:
  • Salah satu kebudayaan tradisional Jepang yang cukup terkenal dan masih ada hingga saat ini sejak abad ke-16 adalah chanoyu (upacara minum teh), yakni upacara minum teh yang disajikan untuk tamu dan dilaksanakan di chasitsu. Teh mulai diperkenalkan ke negara Jepang sekitar abad ke- 16 oleh biksu Zen. Awalnya teh hanya digunakan sebagai suatu sarana stimulasi ringan untuk menolong mereka dalam bermeditasi,sebagai ramuan obat, sebagai alat untuk menyebarkan agama Buddha Zen, dan meletakkan dasar spiritual bagi chanoyu. Sen no Rikyu, salah seorang master upacara ini selalu menggunakan empat prinsip dasar dalam chanoyu, yakni keharmonisan (wa), penghormatan (kei), kemurnian (sei) dan ketenangan (jaku). Artikel menjabarkan empat prinsip dasar dalam unsur Budha Zen yang terdapat dalam chanoyu aliran Urasenke. Metode penelitian rnenggunakan metode kepustakaan dan deskriptif analisis, yaitu mendeskripsikan data yang diperoleh kemudian menganalisisnya. Hasil penelitian ini adalah bahwa di dalam setiap rangkaian upacara minum teh atau chanoyu terdapat unsur Zen yaitu unsur wa-kei-sei-jaku dan konsep wabi sabi.