TITIK SEBAGAI DASAR PENCIPTAAN KARYA SENI

Main Author: Hanny, Wijaya
Format: Article PeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: Binus University , 2010
Subjects:
Online Access: http://eprints.binus.ac.id/13175/1/08%20DKV%20-%20Hanny%20Wijaya-ABSTRACT.pdf
http://eprints.binus.ac.id/13175/
Daftar Isi:
  • Elemen dasar dari sebuah subyek adalah titik.Garis, bidang, bentuk (dua-dimensi dan tiga-dimensi), serta bentuk lainnya (geometris atau ornamental) semua terbentuk dari kumpulan titik.Permainan ukuran dan komposisi titik dapat menunjukkan karakter dari titik tersebut.Dengan penyusunan komposisi yang menarik, kumpulan titik bisa menjadi sebuah karya seni yang menarik.Selain permainan bentuk dan komposisi, pengolahan titik-titik warna sudah berkembang sejak lama. Pada masa pergerakan seni Impresionisme, beberapa seniman sudah mencoba untuk mengaplikasikan titik-titik warna sebagai sebuah teknik baru yang disebut dengan Pointilisme. Georges Seurat adalah seniman yang menjadi pelopor pengembangan teknik ini. Teknik Pointilisme sering dikenal dengan sebutan Divisionisme atau Chromoluminarism pada masanya.Teknik ini menggunakan metode additif yang mengkombinasikan pigmen dasar warna merah, hijau dan biru untuk menghasilkan vibrasi optikal pada lukisan, sehingga para pengamat lukisan dapat mencapai tingkat luminosity yang maksimal pada mata.Keberadaan teknik Pointilisme ini telah membuktikan bahwa ilmu pengetahuan dan seni dapat saling mendukung.Perpaduan logika dan estetika dapat menciptakan karya seni yang luar biasa.