VARIASI PENGGUNAAN NAMA PANGGILANDALAM KOMUNIKASI MASYARAKAT KENAGARIAN LAKITAN INDUK KECAMATAN LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN:Tinjauan Sosiolinguistik
Main Author: | Wahyu, Zalfindo |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://scholar.unand.ac.id/9667/1/201501211221st_wahyu%20zalfindo.pdf http://scholar.unand.ac.id/9667/ |
Daftar Isi:
- Dalam berbagai situasi komunikasi, setiap orang berkemungkinan akan memiliki nama panggilan yang berbeda-beda. Selain nama dari identitas aslinya, nama-nama yang muncul adalah bentuk lain yang berupa nama panggilan atau bahkan julukan dari orang tersebut. Munculnya variasi seperti ini tidak hanya dipengaruhi oleh ketidakhomogenan masyarakat tutur, tetapi juga karena kegiatan interaksi sosial yang beragam (Chaer dan Agustina, 2010:61). Menurut Usman (2013:80), pemberian dan perubahan nama pasti terjadi dalam suatu masyarakat, apalagi masyarakat yang terbuka. Selain itu, pemberian dan perubahan nama adalah salah satu fenomena sosial yang dapat didekati dengan sosiolinguistik. Bright (dalam Usman, 2013:80) mengatakan bahwa patokan teoritis yang sangat mendasar dalam sosiolinguistik adalah adanya keterkaitan yang sistemik antara struktur bahasa dengan struktur masyarakat penutur bahasa. Variasi dalam penggunaan nama panggilan juga ditemukan dalam lingkungan komunikasi masyarakat bahasa Minangkabau. Masyarakat bahasa Minangkabau dikenal memiliki variasi di masing-masing daerahnya. Variasi tersebut dapat dilihat dari banyaknya daerah di Minangkabau yang menggunakan dialek tersendiri dalam berkomunikasi.