NEGASI DALAM BAHASA KERINCI: ISOLEK DESA KOTO LOLO

Main Author: HENNY, HENNY
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://scholar.unand.ac.id/9643/1/201501201217th_henny%201220712016.pdf
http://scholar.unand.ac.id/9643/
Daftar Isi:
  • Tujuan penulisan tesis ini adalah mendeskripsikan sejumlah permasalahan mengenai negasi dalam bahasa Kerinci yang dipakai di desa Koto Lolo (disingkat BKKL), yaitu menjelaskan struktur dasar klausa BKKL, menjelaskan konstituen negatif yang dipakai untuk mengungkapkan negasi dalam BKKL, menjelaskan jangkauan yang dimiliki setiap konstituen negatif dalam klausa BKKL, dan menetapkan atau merumuskan kaidah-kaidah berkenaan dengan negasi dalam BKKL. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode cakap dengan teknik pancing, teknik rekam, dan teknik catat. Pada tahap analisis data, metode yang digunakan adalah metode agih dengan teknik ganti, lesap, perluasan, parafrasa atau pembalikan urutan konstiuen dalam klausa. Selanjutnya pada tahap penyajian data, digunakanlah metode formal dan metode informal. Berdasarkan hasil analisis data, ditemukanlah negator-negator dalam BKKL yang dapat dikelompokkan kepada dua jenis negator. Negator idәk dengan dәk sebagai variannya dan juga negator dade merupakan negator standar. Jenis kedua adalah negator dade, jaηe, idәk nti, mak, lau, pantaη, dindek dan ndek sebagai negator paduan atau kombinatoris. Konstruksi negasi dalam BKKL menunjukkan fenomena persesuaian subjek atau saling rujuknya dua (pro)nomina yang mengapit negator dalam suatu klausa kecuali pada konstruksi imperatif. Posisi negator menentukan kemampuan untuk menjangkau konstituen yang berbeda. Negator yang mendahului verba akan menghasilkan negasi kalimat, sedangkan posisi negator yang mengikuti verba menghasilkan negasi konstituen. Kata kunci: negasi, negator, jangkauan