STUDI PENGGUNAAN BATAMERAH SEBAGAI SUBTITUSI AGREGAT HALUS DALAMCAMPURAN ASPAL BUTON PADA PERKERASAN LENTUR JALAN RAYA

Main Author: PUTRI, WIDYA NANDA
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://scholar.unand.ac.id/8667/1/1809.pdf
http://scholar.unand.ac.id/8667/
Daftar Isi:
  • Penggunaan campuran disyaratkan menggunakan agregat kasar yang terdiri dari batu pecah atau kerikil pecah yang bersih, kering, kuat dan awet. Sedangkan untuk agregat halus terdiri dari pasir alam atau pasir buatan, namun terdapat kemungkinan memakai material lain. Kesulitan yang sering dialami di lapangan adalah sulitnya mendapatkan pasir sebagai agregat halus pada daerah tertentu seperti di Palembang, Sumatera Selatan. Namun pada daerah tersebut sangat banyak memproduksi bata merah. Dikarenakan hal tersebut dicoba meneliti untuk mengetahui seberapa besar kelayakan penggunaan bata merah dalam campuran aspal panas (Hot mix). Campuran yang dipakai sebagai bahan penelitian adalah campuran AC-WC (Asphalt concrete-wearing course). Saat ini ukuran batu bata yang beredar di pasaran mempunyai ukuran dimensi bervariasi baik yang dijumpai dari hasil pabrikasi maupun hasil pekerjaan lokal atau industri rumah tangga. Untuk bangunan, ukuran standar yang biasa dipergunakan adalah: 1. Panjang 240 mm, lebar 115 mm, dan tebal 52 mm 2. Panjang 230 mm, lebar 110 mm, dan tebal 50 mm