METODE PENJARINGAN GANGGUAN JIWA PSIKOTIK DI PUSKESMAS KUMUN KOTA SUNGAI PENUH TAHUN 2013

Main Author: SUCITO, SUCITO
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://scholar.unand.ac.id/7856/1/201404240657th_tesis%20%20sucito.pdf
http://scholar.unand.ac.id/7856/
Daftar Isi:
  • Studi awal yang peneliti lakukan di Puskesmas Kumun, penyakit gangguan kesehatan jiwa Psikotik merupakan kunjungan yang terbanyak dari seluruh kunjungan penderita yang berobat. Jumlah kunjungan Psikotik baik penderita yang baru datang maupun penderita yang kontrol atau kunjungan ulang berjumlah 1.862 kali dari 14.106 jumlah kunjungan pasien yang berobat ke Puskesmas Kumun pada tahun 2012 atau 13,2 % adalah kunjungan pasien dengan gangguan jiwa Psikotik. Sedangkan jumlah penduduk dalam wilayah kerja Puskesmas Kumun berjumlah 9.961 jiwa yang tersebar di Sembilan desa. Adapun jumlah penderita atau orang yang mengalami gangguan jiwa di Puskesmas Kumun pada tahun 2010 berjumlah 23 orang penderita, tahun 2011 berjumlah 27 orang penderita dan tahun 2012 berjumlah 32 orang penderita. Jika penderita Psikotik di temukan 3-5 kasus per 1000 penduduk maka di Kecamatan Kumun Debai yang merupakan wilayah kerja Puskesmas Kumun jumlah yang harus di temui adalah (3-5/1000 X 9.961) 30 sampai 50 orang penderita Psikosis. Dikarenakan jumlah kasus penderita gangguan jiwa Psikosik di Puskesmas Kumun terlalu besar yakni nomor satu jumlah kunjungannya serta jumlah penderita mulai tahun 2010 selalu terjadi peningkatan maka peneliti memperkirakan jumlah tersebut sebenarnya jauh lebih besar dari yang ada jika penjaringanya dilakukan secara maksimal dan terpadu. Apalagi sebagian penduduk Kumun merupakan daerah yang masih menilai bahwa stigma gangguan jiwa Psikotik merupakan aib bagi keluarga atau masih adanya stigma tentang Psikotik dengan adanya kasus yang di pasung, serta masih adanya penderita yang di bawa oleh keluarga ke dukun untuk berobat.