PENGARUH WAKTU PEMBERIAN GnRH (Gonadotropin Releasing Hormone) TERHADAP JUMLAH KORPUS LUTEUM PADA SAPI PESISIR

Main Author: DEFRINALDI, DEFRINALDI
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://scholar.unand.ac.id/7499/1/398.pdf
http://scholar.unand.ac.id/7499/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh waktu pemberian GnRH ( Gonadotropin Releasing Hormone ) terhadap jumlah korpus luteum pada sapi Pesisir. Materi yang digunakan yaitu 12 ekor induk sapi Pesisir, hormon PGF2α dan GnRH (gonadorelin). Induk sapi disinkronisasi dengan menyuntikan 5 ml PGF2α dan kemudian sapi tersebut dibagi atas 4 perlakuan waktu penyuntikan GnRH yaitu yang disuntikan GnRH 16,32,48,dan 64 jam setelah pemberian PGF2α. Peubah yang diamati adalah jumlah korpus luteum dan sebaran korpus luteum pada ovarium kanan dan kiri sapi Pesisir. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) (4 perlakuan dan 3 ulangan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu pemberian GnRH berpengaruh terhadap jumlah korpus luteum yang terlihat dari jumlah sebaran korpus luteum dari masing-masing perlakuan. Perlakuan C (48 jam GnRH) menunjukkan jumlah korpus luteum pada ovarium yang paling banyak dengan rataan jumlah korpus luteumnya 4.33 ± 4.33 dan yang paling sedikit pada perlakuan A (16 jam) setelah 1.67 ± 1.15 dan D dengan rataan korpus luteum masing-masing sebanyak 1.67 ± 1.15 dan 1.67±0.58 dan B dengan rataan korpus luteum sebanyak 3.67±1.53 buah. Secara statistik terlihat bahwa pemberian GnRH 32 dan 48 jam setelah PGF2α menghasilkan jumlah korpus luteum yang lebih banyak dari pemberian 16 dan 64 jam (P<0.01) sedangkan antara pemberian 16 jam dan 64 jam tidak menunjukkan perbedaan jumlah korpus luteum pada ovarium (P>0.05). Jumlah korpus luteum pada ovarium kanan lebih banyak dari ovarium kiri (P<0.05). Kata kunci : sapi Pesisir, PGF2α, GnRH, korpus luteum.