MITOS PANTANGAN GADIS MINANGKABAU DI KANAGARIAN LASI KABUPATEN AGAM

Main Author: WAWAN, HADINATA
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://scholar.unand.ac.id/7469/1/2758.pdf
http://scholar.unand.ac.id/7469/
Daftar Isi:
  • Rudito, dkk (2009: 40) mengatakan “foklor dapat dimaksudkan sebagai aktivitas manusia berkenaan dengan mitologi, legenda, cerita rakyat, candaan (joke), pepatah, hikayat, ejekan, koor, sumpah, cercaan, celaan, dan juga ucapan-ucapan ketika berpisah. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disebutkan bahwa foklor adalah sebagian kebudayaan sesuatu kolektif, yang tersebar dan diwariskan turun-temurun. Di antara kolektif tersebut secara tradisional dalam versi yang berbeda, baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai dengan gerak isyarat, atau alam pembantu pengingat (mnemonic device). Alasan penulis memilih pantangan sebagai objek penelitian dikarenakan belum ada penelitian yang mengkaji mitos di Kanagarian Lasi. Selain itu, masyarakat di Kenagarian Lasi mayoritas beragama islam, tetapi pada kenyataannya masih meyakini kebenaran mitos. Hal demikian, memperlihatkan bahwa kepercayaan mitos dari orang-orang terdahulu masih digunakan, meskipun mereka telah memeluk suatu agama. Mereka mempercayai bahwa ketika mitos dilanggar, maka memiliki efek yang merugikan. Untuk itu, penelitian mengenai pantangan di Kanagarian Lasi perlu diteliti untuk mengungkapkan keberadaan mitos yang masih berkembang pada zaman modern. Penelitian ini dapat menyumbang kepada bidang ilmu budaya, karena dengan penelitian ini maka akan terkuat informasi dibalik suatu mitos.