HUBUNGAN DURASI STROKE, KARAKTERISTIK SOSIODEMOGRAFI, TERAPI ANTIHIPERTENSI, KOMORBIDITAS, DAN TINGKAT KEPATUHAN PASIEN DENGAN KUALITAS HIDUP TERKAIT KESEHATAN (HRQoL) PADA PASIEN STROKE DI RS STROKE NASIONAL BUKITTINGGI
Main Author: | LAILATURRAHMI, LAILATURRAHMI |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://scholar.unand.ac.id/6987/1/201410010934st_tesis%20full.pdf http://scholar.unand.ac.id/6987/ |
Daftar Isi:
- Stroke mempengaruhi kehidupan pasien dalam berbagai aspek, tidak hanya secara fisik, tetapi juga secara emosional, psikologis, kognitif, dan sosial. Tingkat kecacatan fisik dan mental pasca stroke mempengaruhi kualitas hidup pasien. Seiring dengan penurunan angka kematian akibat stroke, lebih banyak pasien yang harus hidup dengan berbagai keterbatasan dan gangguan (Weerd, et al, 2011). Untuk mengetahui tingkat kecacatan akibat stroke, dapat digunakan Indeks Barthel ( BI ) dan subskala Rankin yang dimodifikasi ( mRS ), dua jenis alat ukur yang paling sering digunakan pada penelitian stroke yang berfokus pada kecacatan akibat stroke. Namun, pasien stroke memiliki berbagai gejala selain disfungsi motorik, dan kedua subskala tersebut tidak mampu menilai seluruh rangkaian gejala yang terjadi selama stroke. Oleh karena itu, diperlukan penilaian yang lebih komprehensif untuk beban penyakit pada pasien stroke. Penilaian ini dapat dilakukan v dengan konsep kualitas hidup yang berhubungan dengan kesehatan (HRQoL), suatu pendekatan multidimensional untuk mengukur beban penyakit yang dialami pasien (Sturm, et al., 2004). Menurunkan tekanan darah merupakan upaya terpenting dalam pencegahan stroke sekunder. Pemberian obat-obat antihipertensi dikaitkan dengan penurunan risiko stroke hingga 40%(Markus, et al., 2010). Tidak hanya terkait dengan pengendalian faktor risiko, pengendalian tekanan darah juga dapat memperbaiki outcome pada pasien stroke (Aiyagari, et al., 2009).