Analisis Penyebab Kekalahan Pasangan Petahana (Kasus: Gusmal-Edi Erizon) Dalam Pemilu Kada Kabupaten Solok Tahun 2010

Main Author: HENDRI, YONDI
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://scholar.unand.ac.id/6561/1/1225.pdf
http://scholar.unand.ac.id/6561/
Daftar Isi:
  • Pelaksanaan pemilu kada di Indonesia menghasilkan para calon pemimpin baru maupun pejabat lama disetiap daerah. Dari sekian calon yang ikut dalam pemilu kada sebagian dari mereka adalah pasangan petahana. Di daerah Sumatera Barat sendiri dari sekian banyak pejabat petahana yang maju dalam pemilu kada mereka berhasil kembali menduduki jabatan sebagai kepala daerah. Namun tidak halnya pada pasangan petahana Gusmal dan Edi Erizon pada pemilu kada Kabupaten Solok.Pasangan petahana ini gagal menjabat kembali dan dikalahkan oleh pasangan pendatang baru dengan perolehan suara yang sangat signifikan sekali mencapai 50,43%. Bertolak dari pemikiran di atas, penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dan mendeskripsikan kekalahan petahana (Gusmal-Edi Erizon) dalam Pemilu Kada Kabupaten Solok tahun 2010 dengan teori strategi politik yang dikemukakan oleh Peter Schroder. Yang akan dilihat dari strategi ini adalah strategi memperluas pasar, strategi menembus pasar, strategi mempertahankan pasar, dan strategi melepas pasar. Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Proses pengumpulan data dilakukan di Kabupaten Solok dengan mengunakan teknik wawancara, dokumentasi. Pemilihan informan dilakukan dengan teknik Purposive sampling.Sedangkan analisis data dilakukan dengan etik dan emik. Kemudian pengujian keabsahan data melalui teknik Triangulasi dengan memamfaatkan pengunaan data yang ada. Penyebab kekalahan pasangan petahana Gusmal-Edi Erizon dari segi strategi ofensif adalah kurang gencarnya dalam melakukan kampanye, tidak menggunakan media sebagai media kampanye dan terlalu percaya kepada SKPD dan beberapa faktor lain diluar strategi politik Peter Schroder yaitu, tidak terlihat perubahan selama menjabat, petahana tidak menepati janji-janji pada kampanye yang lalu sehingga masyarakat pemilih tidak lagi memilih kandidat yang tidak menepati janji-janjinya. Kata Kunci: Strategi Politik, Petahana