HUBUNGAN ANTARA PANJANG BADAN DAN LINGKAR DADA DENGAN BOBOT KARKAS PADA BABI LANDRANCE DI RPH MABAR MEDAN

Main Author: FERDI, PARDOMUAN GIRSANG
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://scholar.unand.ac.id/6445/1/201409161122th_tugas%20akhir%20ferdi%20pardomuan%20girsang.pdf
http://scholar.unand.ac.id/6445/
Daftar Isi:
  • Ternak babi merupakan salah satu sumber penghasil protein hewani yang cukup banyak dikomsumsi di Indonesia. Hal ini didukung oleh sifat ternak babi yang mempunyai pertumbuhan yang cepat, dapat berkembang biak dengan cepat dan dalam kuantitas yang lebih besar dibandingkan dengan ternak lain. Ternak babi memiliki nilai ekonomi yang sangat menguntungkan menjadi salah satu sumber pemasukan daerah. Namun ketersedian ternak babi sebagai salah satu sumber penghasil protein hewani masih sangat terbatas. Hal ini disebabkan oleh karena tempat pengembangan ternak babi dibatasi dan keadaan kultur budaya tidak mendukung adanya pemeliharaan ternak babi. Sejak dahulu, ternak babi merupakan sumber penghidupan bagi sebagian kultur masyarakat Indonesia diusahakan secara tradisional. Babi Landrance diusahakan secara intensif guna memenuhi kebutuhan daging yang semakin meningkat, perbaikan gizi sebagian kultur masyarakat non muslim dan berbagai kepentingan termasuk komoditi ekspor sebagai sumber devisa (Aritonang, 1993). Maka ternak babi yang diproduksi sebagai ternak potong berasal dari luar daerah, Karena pemeliharaan ternak babi di Sumatera Utara namun permasalahan yang terjadi pada saat ini adalah kurangnya stock daging karena disebabkan oleh produksi ternak babi kurang. Jumlah populasi ternak babi peternakan di Indonesia secara nasional pada tahun 2012 rata-rata 7,524.79 juta ekor sekitar (4,75%). Jumlah produksi daging babi di Indonesia pada tahun 2012 dan rata–rata 224.80 ton sekitar (3,16%) (Direktorat Jenderal Peternakan, 2012).