Perencanaan Tata Ruang Pengembangan Sapi Pesisir DalamMendukung Swasembada Daging 2014 di Kabupaten Pesisir Selatan

Main Author: Boby, Arya Putra
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://scholar.unand.ac.id/5892/1/1075.pdf
http://scholar.unand.ac.id/5892/
Daftar Isi:
  • Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Barat (2011) melaporkan bahwa populasi sapi pesisir pada tahun 2010 jauh menurun dibandingkan tahun 2004. Populasi sapi pesisir pada tahun 2010 tercatat sebanyak 93.581 ekor, jauh menurun dibanding tahun 2004 yang mencapai 104.109 ekor. Pada tahun 2011 berdasarkan survey ternak sapi potong dan kerbau jumlah populasi sapi pesisir sebanyak 21.162 ekor. Penurunan populasi diduga berkaitan dengan sistem pemeliharaan yang bersifat ekstensif tradisional, tingginya jumlah pemotongan ternak produktif, terbatasnya pakan, menyempitnya areal penggembalaan, dan kurang tersedianya pejantan yang baik. Agar supaya sapi Pesisir sebagai salah satu sumberdaya tenak lokal ini tidak punah, maka sapi ini perlu dilestarikan dan ditingkatkan produksi serta produktivitasnya dimasa-masa mendatang. Upaya pelestarian ini terutama bertujuan untuk mempertahankan kemurnian genetik sapi pesisir sebagai cadangan plasma nutfah sapi asli Indonesia pada umumnya dan Sumatera Barat pada khususnya. Tata Ruang Peternakan khususnya di Pesisir Selatan akan sangat mendukung pengembangan sapi pesisir. Keberadaan Tata Ruang akan memberikan kepastian terhadap lahan pengembanagn sapi pesisir serta hirarki fungsi pengembangannya. Agar pengembangan ternak sapi Pesisir di kabupaten Pesisir Selatan menjadi optimal, maka perencanaan pengembangan tata ruang ternak sapi pesisir perlu dilakukan, untuk itulah peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Perencanaan Tata Ruang Pengembangan Sapi Pesisir dalam Mendu-kung Swasembada Daging 2014 di Kabupaten Pesisir Selatan.