IDENTIFIKASI BAKTERI ENTERIK PATOGEN PADA UDANG (Penaeus indicus) BAKAR YANG DIKONSUMSI DI RUMAH MAKAN KAWASAN PANTAI PADANG
Main Author: | Maulina, Hanisyah Panggabean |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://scholar.unand.ac.id/5417/1/ABSTRAK.pdf http://scholar.unand.ac.id/5417/2/1.%20BAB%201.pdf http://scholar.unand.ac.id/5417/4/7.%20BAB%207%20PENUTUP.pdf http://scholar.unand.ac.id/5417/5/DAFTAR%20%20PUSTAKA.pdf http://scholar.unand.ac.id/5417/6/Tugas%20Akhir%20Ilmiah%20Utuh.pdf http://scholar.unand.ac.id/5417/ |
Daftar Isi:
- Bakteri enterik patogen adalah bakteri yang menginfeksi saluran pencernaan, seperti E. coli. Shigella, Salmonella, Enterobacter, Klebsiella, Serratia, Proteus, dan lain-lain. Bakteri tersebut banyak mengontaminasi produk makanan laut. Udang merupakan salah satu makanan laut yang banyak dikonsumsi masyarakat. Sementara kebijakan standar keamanan pangan terus meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bakteri enterik patogen pada udang (Penaeus indicus) bakar yang dikonsumsi di rumah makan kawasan Pantai Padang. Penelitian ini bersifat deskriptif. Sampel berjumlah 6 ekor udang bakar yang diambil dari 6 rumah makan kawasan Pantai Padang. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Sampel diberikan test formalin terlebih dahulu, kemudian penanaman sampel pada MacConkey agar dan identifikasi bakteri dengan reaksi biokimia. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi untuk melihat gambaran bakteri enterik patogen yang terdapat pada sampel. Penelitian dilakukan di Laboratorium FK UNAND dari bulan Februari 2016-April 2016. Hasil penelitian menunjukkan hampir semua sampel udang bakar yang berasal dari rumah makan yang menjual udang (Penaues indicus) bakar mengandung bakteri enterik patogen, antara lain: Proteus, Enterobacter, dan E. coli. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa udang bakar tersebut tidak memenuhi syarat mutu mikrobiologis yang baik. Bakteri yang ditemukan pada penelitian ini tidak selalu membahayakan saat dikonsumsi oleh manusia.