Daftar Isi:
  • Latar belakang. Systemic inflammatory response syndrome (SIRS) merupakan respon tubuh terhadap masuknya patogen atau toksin ke dalam sirkulasi darah, mengakibatkan gangguan homeostasis dan gangguan endotel difus yang berperan dalam terjadinya kerusakan berbagai organ dan hipoksia jaringan global selanjutnya menjadi sepsis berat, syok septik, dan kegagalan multi organ dan dapat berakhir kematian. Hipoksia jaringan global menyebabkan peningkatan kadar laktat di dalam darah. Tujuan. Mengetahui hubungan laktat terhadap luaran klinis anak yang menderita SIRS. Metode. Penelitian kohort prospektif terhadap 72 anak menderita SIRS di RS. dr. M. Djamil Padang. Hasil. Perbaikan klinis lebih banyak pada pasien yang mengalami bersihan laktat dibandingkan yang tidak mengalami bersihan laktat, dengan perbedaan yang bermakna secara statistik (p<0,05). Pasien dengan kadar laktat awal ≥4 mmol/L empat kali lebih banyak mengalami perburukan klinis dan lima kali lebih banyak mengalami syok dibandingkan pasien dengan kadar laktat awal <4 mmol/L, dengan perbedaan yang bermakna secara statistik (p<0,05; RR=4,167; IK=1,95-8,93 dan p<0,05; RR=5,5; IK=1,311-23,076). Semua pasien yang meninggal mempunyai kadar laktat awal ≥4 mmol/L. Kesimpulan. Laktat memiliki peranan sebagai prediktor luaran klinis pada anak yang menderita SIRS. Kata kunci. laktat, sepsis, systemic inflammatory response syndrome (SIRS), anak.