PERAN STANDAR SATUAN HARGA DALAM PENYUSUNAN ANALISIS STANDAR BELANJA DI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KAMPAR

Main Author: RHOMI, HERISNO
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://scholar.unand.ac.id/3743/1/ABSTRAK.pdf
http://scholar.unand.ac.id/3743/2/BAB%20I%20PENDAHULUAN.pdf
http://scholar.unand.ac.id/3743/3/BAB%20V%20KESIMPULAN%20DAN%20SARAN.pdf
http://scholar.unand.ac.id/3743/4/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://scholar.unand.ac.id/3743/5/TESIS%20FULL.pdf
http://scholar.unand.ac.id/3743/
Daftar Isi:
  • ABSTRAK Rhomi Herisno. (2016). Peran Standar Satuan Harga Dalam Penyusunan Analisis Standar Belanja di Pemerintah Daerah Kabupaten Kampar. Pembimbing I : Dr. H. Suhairi, SE. M.Si, Ak Pembimbing II : Nini Syofriyeni, SE, Ak, M.Si Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan standar satuan harga dalam penganggaran SKPD, membuat model ASB dengan menggunakan anggaran yang tidak berpedoman pada standar satuan harga dan yang berpedoman pada standar satuan harga, serta untuk mengetahui perbedaan belanja diantara kedua model ASB tersebut. Penelitian ini dapat memberikan bukti mengenai peran standar satuan harga dalam penyusunan ASB dengan cara menganalisis perbedaan standar deviasi belanja yang dihasilkan oleh kedua model ASB tersebut serta menentukan belanja yang lebih baik diantara kedua model ASB tersebut. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data tersebut diperoleh dari DPPA tahun 2013 dan 2014 serta DPA tahun 2015 Kabupaten Kampar. Analisis data menggunakan regresi sederhana untuk menghasilkan model ASB, uji t untuk mengetahui perbedaan belanja yang dihasilkan kedua model ASB serta penilaian standar deviasi untuk menentukan model yang baik dalam menghasilkan belanja. Analisis data menunjukkan penggunaan standar satuan harga tergolong kurang baik dengan nilai dibawah 100 % yaitu 2,13 %. Analisis regresi menghasilkan dua buah model ASB. Model pertama Y = 291.927 + 238.900 x. Model kedua Y = 538.269 + 145.401 x. Dari dua buah model ASB tersebut, hasil uji t menunjukkan bahwa kedua model tersebut memiliki perbedaan belanja karena > (13,309 > 2,013). Pengujian standar deviasi menunjukkan bahwa standar deviasi belanja model kedua lebih kecil dibandingkan nilai standar deviasi belanja model pertama yaitu 2.844.287 < 4.673.284. Nilai ini menunjukkan bahwa model ASB kedua lebih baik dalam menghasilkan belanja. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa standar satuan harga memilki peran dalam penyusunan ASB karena belanja yang dihasilkan lebih baik. Pemerintah Daerah Kabupaten Kampar disarankan untuk menyusun dan mempedomani ASB dalam penganggaran dan lebih mengendalikan penggunaan standar satuan harga yang berlaku dalam penganggaran sehingga penyusunan ASB akan lebih baik dalam menghasilkan belanja. Kata Kunci : Standar Satuan Harga, Analisis Standar Belanja.