HUBUNGAN TWO FACTOR MOTIVATION THEORY DENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT ISLAM YARSI BUKITTINGGI TAHUN 2017

Main Author: Syalvia, Oresti
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://scholar.unand.ac.id/37396/1/1.COVER%20SYALVIA.pdf
http://scholar.unand.ac.id/37396/2/2.BAB%201%20%28PENDAHULUAN%29%20SYALVIA.pdf
http://scholar.unand.ac.id/37396/3/3.BAB%20AKHIR%20SYALVIA.pdf
http://scholar.unand.ac.id/37396/4/4.DAFTAR%20PUSTAKA%20SYALVIA.pdf
http://scholar.unand.ac.id/37396/5/Fultext%20Upload.pdf
http://scholar.unand.ac.id/37396/
Daftar Isi:
  • Kinerja merupakan implementasi dari rencana yang telah disusun yang di lakukukan oleh sumber daya manusia yang memiliki kemampuan, kompetisi, motivasi dan kepentingan.Two Factor Motivation Theory meyakini bahwa para manager harus memotivasi karyawan dengan mengadopsi pendekatan demokratis untuk memanajemen dan memperbaiki lingkungan dan isi dari pekerjaan yang spesifik. Dalam pemberian asuhan keperawatan, perawat menjalankan tugasnya dengan faktor kebiasaan. Pemeriksaan fisik dilakukan tidak sesuai prosedur, alasannya perawat tidak hapal dengan standar prosedur tindakan yang ada dirumah sakit, SOP (Standar Operasional Prosedur) ada namun tidak dibaca oleh perawat. Selanjutnya dalam menentukan diagnosa dan intervensi (Nanda Nic Noc), 7 dari 10 perawat masih ada yang mengadopsi diagnosa mengikuti diagnosa terdahulu tanpa melihat progres atau kemajuan kesehatan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Two Factor Motivation Theory dengan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap Rumah Sakit Islam Yarsi Bukittinggi. Desain penelitian yang digunakan dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan 96 perawat sebagai sampel yang diambil secara simple random sampling. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa terdapat hubungan antara Two Factor Motivation Theory dengan kinerja perawat pelaksana. Faktor yang paling dominan mempengaruhi kinerja perawat adalah kualitas supervisi. Penelitian ini merekomendasikan untuk tercapainya kinerja perawat yang baik maka dibutuhkan sistem kepemimpinan yang efektif melalui pelaksanaan kegiatan supervisi yang berkualitas oleh manager keperawatan. Kata Kunci: Kinerja perawat, supervisi, Two Factor Motivation Theory