Daftar Isi:
  • Keanekaragaman cendawan entomopatogen pada tanah dipengaruhi oleh teknik budidaya seperti pola tanam, teknik perlindungan tanaman dan lain-lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman dan tingkat virulensi dari rizosfir jagung. Sumber isolat cendawan entomopatogen diperoleh dari rizosfir jagung dengan pola tanam yang berbeda (jagung monokultur, jagung monokultur bekas sawit jagung polikultur) di Nagari Koto Baru, Kecamatan Luhak Nan Duo, Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat. Teknik isolasi cendawan entomopatoden terdiri dari 2 cara yaitu: 1) teknik serial dilution dan 2) insect bait. Parameter yang diamati yaitu kodisi lahan, ciri makroskopis, ciri mikroskopis, dan patogenisitas cendawan entomopatogen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola tanam jagung yang berbeda tidak banyak berpengaruh terhadap keanekaragaman cendawan entomopatogen sedangkan pola tanam monokultur dan monokultur bekas sawit diperoleh 2 jenis cendawan entomopatogen yaitu Aspergillus sp. isolat MRS dan MBSRS dan M. anisopliae isolat MTI dan MBSTI sedangkan pola tanam polikultur diperoleh 3 jenis yaitu Aspergillus sp. isolat PR2S, B. bassiana isolat PR1S dan M. anisopliae isolat PTI. Cendawan entomopatogen yang tergolong virulen adalah 1 isolat B. bassiana (PR1S) dan 3 isolat M. anisopliae (PTI, MTI dan MBSTI) dengan mortalitas 100% dan LT50 berkisar 2,020-2,057 hari. Kata Kunci: Cendawan entomopatogen, keanekaragaman, pola tanam, rizosfir jagung, virulensi