OPTIMASI KULTUR MIKROALGA Chlorella pyrenoidosa dan Chlorella vulgaris DENGAN NUTRISI LIMBAH KOTORAN SAPI UNTUK MENINGKATKAN KANDUNGAN BIOMASSA
Main Author: | Afriyanti, Azhar |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://scholar.unand.ac.id/36212/1/cover%20dan%20abstract.pdf http://scholar.unand.ac.id/36212/2/%5B01%5D%20BAB%201.pdf http://scholar.unand.ac.id/36212/3/%5B05%5DKesimpulan%20saran.pdf http://scholar.unand.ac.id/36212/4/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://scholar.unand.ac.id/36212/5/bagian%202%20upload.pdf http://scholar.unand.ac.id/36212/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan alternatif nutrien kultur mikroalga berbiaya murah untuk mendapatkan kandungan biomassa. Pra penelitian dilakukan untuk memperoleh komposisi kotoran sapi terbaik dan optimal untuk pertumbuhan komposisi terbaik adalah 1 gram kotoran sapi kering yang telah dilarutkan dalam 20 liter air, selama 3 hari , diautoclave. Medium ini diencerkan dengan perbandingan 50 ml medium dan kotoran sapi. Medium standar yang digunakan untuk penelitian ini adalah Sorokin /Krauss medium untuk Chlorella pyrenoidosa (asal habitat air tawar) dan Bold Bassal Medium untuk Chlorella vulgaris. Masing-masing merupakan media paling optimal untuk pertumbuhan. Masing-masing medium dilabel A0 (Chlorella pyrenoidosa) dan B0 (Chlorella vulgaris). Chlorella ditumbuhkan pada medium kotoran sapi tersebut masing-masing A1 dan B1 dengan cahaya matahari A2 dan B2 dengan sinar fluorescence , masing-masing tanpa tambahan medium tumbuh lainnya. Untuk membandingkan pada A3 dan B3 dilakukan penambahan urea dengan sinar fluorescence. Pemanfaatan urea dan kotoran sapi diuji melalui dua tahapan nutrisi dengan memanfaatkan fase statsioner masing-masing label A4 dan B4, untuk hal ini, A menunjukkan spesies Chlorella pyrenoidosa dan B menunjukkan spesies Chlorella vulgaris. Hasil penelitian menunjukkan pH cenderung stabil menunjukkan memungkinkan untuk dilakukan kultur skala besar dan tidak mencemari lingkungan terbukti dengan penurunan BOD Chlorella pyrenoidosa A1 (80,00%) A2 (78,95%)A3 (77,67%) , BOD Chlorella vulgaris B1(87,75%), B2 (88,10%) B3 (87,40%) , dan COD Chlorella pyrenoidosa A1 (82,69%), A2(79,69%), A3(82,82%), COD Chlorella vulgaris B1 (83,34%)B2(83,97%)B3(77,67%) Hasil uji terhadap biomassa Chlorella pyrenoidosa diperoleh protein (gr/liter) A0 14,49, A1 14,09, A2 (17,68), A3 (43,97), A4 (41,96), karbohidrat (%) A0 25,5, A1 29,5, A2, 33,5 A3 44, A4 39, lipid % A0 (51), A1 (53,6), A2 (42,48), A3 (10,12), A4(21), Klorofil A A0 0,4772, A1 (0,3945), A2 (0,2038),A3 (0,4018),A4(0,4) Klorofil B A0 (0,3538) A1 0,5265 A2 1,1937, A3 (1,0437), A4 (1,04), Klorofil A+Klorofil B A1 (0,831) A2(0,307) A3(0,177) A4(1,44). Hasil uji terhadap biomassa Chlorella vulgaris diperoleh Protein (gr/l) B0(12,8982),B1(16,0855),B2 (15, 6871),B3(67,8783),B4(65,06), Karbohidrat (%)B0(30),B1(33,5),B2(44,5),B3(48,5),B4(47,5), Lipid (%)B0 (40,01),B1(41,5),B2(39,81),B3 (13,68),B4(50,3), Khlorifl A, B0 (0,2129),B1(0,1793),B2,(0,9537)B3(1,1443),B4(1,15) Khlorofil B B0(0,7191),B1(1,0747),B2(1,0933),B3(0,4812),B4(1,081), Klorofil A+ Klorofil B B0(0,932),B1(1,254),B2(2,047),B3(1,6255),B4(0,963) Dari penelitian ini, perlakuan dua tahap nutrisi memperoleh kandungan biomassa dan produktifitas lebih tinggi . Cahaya matahari tetap merupakan sumber cahaya terbaik untuk kedua spesies.