ZONA KERENTANAN FILARIASIS BERDASARKAN FAKTOR RESIKO DENGAN PENDEKATAN SISTEM INFORMASI GEORAFIS DI KOTA PADANG
Main Author: | RIFKI, HIDAYAT |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://scholar.unand.ac.id/36169/1/1.%20COVER%20DAN%20ABSTRAK.pdf http://scholar.unand.ac.id/36169/2/BAB%201.pdf http://scholar.unand.ac.id/36169/3/BAB%206%20KESIMPULAN%20DAN%20SARAN.pdf http://scholar.unand.ac.id/36169/4/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://scholar.unand.ac.id/36169/5/SKRIPSI%20FULL.pdf http://scholar.unand.ac.id/36169/ |
Daftar Isi:
- Tujuan Penelitian Penyakit kaki gajah atau penyakit filariasis yaitu penyakit yang ditularkan oleh cacing filaria dengan vektor nyamuk dan merupakan salah satu masalah kesehatan di Kota Padang dengan prevalensi kejadian 4,14. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengimplementasikan penggunaan Sistem Informasi Geografis untuk pemetaan kerentanan wilayah berdasarkan faktor risiko kejadian filariasis di Kota Padang. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan dilakukan dengan metode pengukuran terhadap variabel aspek lingkungan yang mempengaruhi kejadian filariasis yaitu tempat perkembangbiakan nyamuk, temperatur udara, kelembaban udara dan ketinggian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret sampai dengan Juli 2018. Tempat penelitian adalah di Kota Padang. Hasil Hasil penelitian adalah kejadian Filariasis di Kota Padang tahun 2018 sebanyak 30 Kasus Sebagian besar tempat perkembangbiakkan nyamuk terdapat dipersawahan, Temperatur udara yang tidak memenuhi syarat 53,33%, kelembapan udara yang memenuhi syarat 100%, dan ketinggian yang tidak memenuhi syarat 100%. Jarak Sarana kesehatan dengan tempat tinggal kasus yang dekat adalah 93,33%.Wilayah dengan suhu yang rentan untuk kejadian filariasis terdapat pada Kecamatan Lubuk Kilangan,. Wilayah dengan ketinggian yang rentan untuk kejadian filariasis terdapat pada seluruh wilayah Kecamatan di Kota Padang dan kelembaban yang rentan yaitu pada seluruh kecamatan di Kota Padang. Kesimpulann Diharapkan kepada Dinas Kesehatan dan Puskesmas untuk meningkatkan program promosi kesehatan, dan surveilans secara rutin terutama pada wilayah persawahan, kelembaban, dan ketinggian yang memenuhi syarat terjadinya filariasis serta memantau perkembangan kejadian filariasis dan mencegah penularan agar dilakukan tindakan preventif dan kuratif secara tepat. Daftar Pustaka : 32 (1999-2017) Kata Kunci : Filariasis, Sawah, Kelembaban, Ketinggian, Spasial, Suhu,