Daftar Isi:
  • Pelumas merupakan hal penting dalam sistem kerja permesinan. Tanpa digunakannya pelumas, akan menimbulkan gesekan dan menyebabkan terjadinya keausan sehingga energi jadi terbuang dan umur komponen menjadi berkurang. Jenis pelumas yang banyak digunakan saat ini adalah pelumas sintetik dan mineral oil yang sangat terurai oleh lingkungan sehingga bisa menyebabkan kerusakan lingkungan, bersifat seperti racun, dan sumbernya yang tidak dapat diperbarui. Untuk menanggulangi efek buruk yang disebabkan pelumas sintetis, digunakan minyak nabati yang telah dikaji oleh sejumlah peneliti sejak beberapa dekade terakhir. Minyak nabati(minyak sawit dan minyak kelapa) banyak dihasilkan di daerah Sumatera Barat dan dapat dijadikan alternatif untuk bahan biolubricant karena ramah lingkungan, dapat diperbarui, viskositas indeks yang tinggi, dan sifat pelumasan yang baik. Namun pada minyak nabati memiliki keterbatasan seperti: stabilitas oksidasi yang rendah, sehingga mempengaruhi tingkat keausan dan gesekan. Untuk meningkatkan sifat tribologi minyak nabati digunakan minyak zaitun sebagai zat aditif. Jadi penelitian ini bertujuan untuk membandingkan sifat fisik dan tribologi dari penambahan minyak zaitun pada minyak kopra dan minyak sawit. Pengujian sifat fisik dan tribologi dilakukan pada minyak pelumas nabati dengan penambahan 10wt%, 20wt% dan 30wt% zat aditif minyak zaitun. Proses pencampuran dilakukan dengan memanaskan campuran sampai temperatur 50°C dan ditahan selama 20 menit, dan selama pemanasan, dilakukan pengadukan dengan kecepatan 750 rpm. Sifat fisik dari minyak pelumas yang diuji diantaranya adalah viskositas kinematik pada temperatur 40°C dan 100°C, viskositas indeks, pour point, dan flash point. Sedangkan sifat tribologi yang diuji berupa keausan, pengukuran serta pengamatan wear scar width dan koefisien gesek dengan menggunakan alat uji tribometer pin on disk. Hasil pengujian sifat fisik menunjukan bahwa zat aditif minyak zaitun dapat meningkatkan viskositas minyak kopra tetapi viskositas minyak sawit jadi berkurang. Pada pengujian sifat tribologi terlihat bahwa minyak zaitun sebagai zat aditif dapat mengurangi keausan dan koefisien gesek. Sifat tirbologi terbaik dari biolubricant yang diuji yaitu pada minyak sawit+20wt% minyak zaitun. Kata kunci : Minyak nabati, ramah lingkungan, minyak sawit, minyak kopra, zat aditif, minyak zaitun, sifat fisik, sifat tribologi, keausan, koefisien gesek