PENGARUH VARIASI KEDALAMAN TARGET DAN LUAS LAPANGAN PENYINARAN TERHADAP PENERIMAAN DOSIS RADIASI PADA FANTOM MENGGUNAKAN PESAWAT LINAC TIPE CLINAC CX DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS ANDALAS
Main Author: | Vinny, Alvionita |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://scholar.unand.ac.id/35389/1/abstrak.pdf http://scholar.unand.ac.id/35389/2/BAB%20I%20%28Pendahuluan%29%20.pdf http://scholar.unand.ac.id/35389/3/BAB%20V%20%20%20%20KESIMPULAN%20DAN%20SARAN%20v.pdf http://scholar.unand.ac.id/35389/4/DAFTAR%20PUSTAKA%20.pdf http://scholar.unand.ac.id/35389/5/Tugas%20Akhir%20Ilmiah%20Utuh.pdf http://scholar.unand.ac.id/35389/ |
Daftar Isi:
- Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi kedalaman target dan luas lapangan penyinaran terhadap penerimaan dosis radiasi pada fantom menggunakan pesawat terapi Linear Accelerator (LINAC) tipe Clinac CX. Penelitian dilakukan dengan variasi kedalaman (0-30) cm dengan interval 1 cm dan 18 variasi luas lapangan penyinaran dimulai dari (5x5) cm2 hingga (39x39) cm2 dengan interval 2 cm. Pengukuran Percentage Depth Dose (PDD) dilakukan dengan memvariasikan kedalaman target dan luas lapangan penyinaran. PDD merupakan perbandingan dosis radiasi di kedalaman tertentu terhadap dosis radiasi di kedalaman maksimum dinormalisasi dengan persentase. Parameter lain yang diuji dalam penelitian ini adalah nilai Tissue Maximum Ratio (TMR) dan dosis radiasi yang didapatkan dari nilai PDD. TMR merupakan rasio dosis radiasi di kedalaman tertentu terhadap dosis radiasi di kedalaman maksimum. Pada penelitian ini digunakan 2 berkas energi foton yaitu 6 MV dan 10 MV. Penelitian ini menggunakan fantom air dengan teknik penyinaran Source Surface Distance (SSD). Pengukuran PDD dilakukan dengan menggunakan detektor ionisasi chamber. Hasil penelitian yang didapatkan menunjukkan bahwa semakin besar kedalaman target maka semakin besar pula nilai dosis radiasi yang diterima fantom hingga mencapai kedalaman maksimum (zmaks). Setelah melewati zmaks nilai dosis radiasi yang didapatkan cenderung menurun. Selanjutnya semakin besar luas lapangan penyinaran maka semakin besar pula nilai dosis radiasi yang didapatkan. Nilai zmaks yang didapatkan untuk berkas foton berenergi 6 MV berkisar (1,35 – 1,75) cm, dan untuk berkas foton berenergi 10 MV berkisar (2,25-2,55) cm. Nilai zmaks ini berada dalam batasan yang ditetapkan oleh Internasional Atomic Energy Agency (IAEA). Kata kunci: fantom air, LINAC, Percentage Depth Dose (PDD), Source Surface Distance (SSD), Tissue Maximum Ratio (TMR).