Industri Kerupuk Kulit Mahkota di Nagari Saruaso Kecamatan Tanjung Emas Kabupaten Tanah Datar Tahun 1990 - 2015
Main Author: | Leni, Anggraini |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://scholar.unand.ac.id/35381/1/1.%20Cover%20dan%20Abstrak.pdf http://scholar.unand.ac.id/35381/2/2.%20Bab%20Pendahuluan.pdf http://scholar.unand.ac.id/35381/3/3.%20Bab%20Kesimpulan.pdf http://scholar.unand.ac.id/35381/4/4.%20Daftar%20Pustaka.pdf http://scholar.unand.ac.id/35381/5/5.%20Naskah%20Utuh.pdf http://scholar.unand.ac.id/35381/ |
Daftar Isi:
- Skripsi ini berjudul “Industri Kerupuk Kulit Mahkota di Nagari Saruaso, Kecamatan Tanjung Emas Kabupaten Tanah Datar Tahun 1990-2015”, menggambarkan tentang perkembangan industri kerupuk kulit Mahkota di Nagari Saruaso. Perkembangan industri rumah tangga sangat erat hubungannya dengan bahan baku yang digunakan. Alasan kenapa mengambil industri kerupuk kulit di Nagari Saruaso sebagai objek penelitian karena di Nagari Saruaso merupakan industri rumah tangga kerupuk kulit yang satu-satunya ada di Nagari Saruaso. Penelitian ini dimulai dari tahun 1990 sampai 2015. Pada tahun 1990 diambil batasan awal dikarenakan pada tahun tersebut awal mulai usaha kerupuk kulit “Mahkota” di Nagari Saruaso yang dibangun secara mandiri oleh Heriwen. Sedangkan tahun 2015 ditetapkan sebagai batasan akhir penelitian ini, karena pada tahun ini industri kerupuk kulit “Mahkota” di Nagari Saruaso memperoleh izin usaha dari Pemda Kabupaten Tanah Datar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah, yang dibagi dalam empat langkah: heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Langkah pertama adalah heuristik yaitu pengumpulan bahan sumber yang relevan dengan topik penelitian. Pengumpulan sumber dilakukan dengan studi perpustakaan dan wawancara di lapangan. Penelitian ini juga menggunakan sumber sekunder berupa buku-buku atau tulisan terdahulu. Setelah sumber dihimpun, dilakukan kritik sumber yang terbagi atas dua cara, yaitu kritik intern dengan menilai keakuratan terhadap dokumen-dokumen yang digunakan, menyangkut keaslian dan keautentikan bahan yang digunakan kritik ekstern. Interpretasi yaitu menganalisis dan menghubungkan sumber yang perlu dijadikan sumber primer dalam penelitian. Langkah terakhir historiografi yakni penulisan sejarah yang telah tersusun sesuai susunan kontruksi hasil penelitian. Awal munculnya kerupuk kulit “Mahkota” berasal dari Padang Panjang yang dikelola oleh orang tua Heriwen yang bernama Ida. Kerupuk kulit ini terhenti beberapa tahun sebelum dilanjutkan oleh anaknya Heriwen. Pada tahun 1990 Heriwen kembali membuka kerupuk kulit dengan modal yang seadanya. Melihat perkembangannya, keberadaan kerupuk kulit dapat memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Industri kerupuk kulit memberikan pengaruh terhadap sosial ekonomi, telah banyak membantu masyarakat dalam membuka lapangan pekerjaan.