Daftar Isi:
  • Tumbuhan Kitolod (Isotoma longiflora (L) pres.) terbukti dapat digunakan sebagai obat katarak, mengobati kebutaan yang disebabkan oleh glaukoma, antivirus, antibakteri dan antimikroba. Tumbuhan ini mengandung bahan kimia berupa alkaloid (lobeline, lobelamine, isotomine), kuinin, polifenol, monoterpenoid, sesquiterpenod, flavonoid, saponin, steroid, triterpenoid dan juga glikosida jantung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek toksisitas subakut yang ditimbulkan dari pemberian ekstrak etanol daun kitolod terhadap beberapa parameter darah pada mencit putih jantan. Penelitian ini menggunakan 36 ekor mencit yang dibagi atas empat kelompok (9 ekor mencit/kelompok) yaitu kelompok kontrol, kelompok dosis 1 gram/KgBB, kelompok 2 gram/KgBB dan kelompok 4 gram/KgBB. Setiap kelompok hewan uji diberikan ekstrak daun kitolod secara peroral dengan dosis 1, 2, dan 4 gram/KgBB setiap harinya dan kelompok kontrol diberikan NaCMC 0,5% selama 15 hari. Uji toksisitas subakut dilihat pada hari ke-6, ke11 dan ke-16 pengujian dengan mengorbankan 3 ekor mencit perkelompok. Parameter yang diamati ialah jumlah eritrosit, jumlah leukosit, kadar hemoglobin dan nilai hematokrit. Hasil penelitian menunjukkan dari keempat parameter hematologi yang dilakukan menunjukkan bahwasanya tidak ada pengaruh yang signifikan antara dosis dan lama pemberian ekstrak terhadap jumlah eritrosit (> 0,05), begitupun pada jumlah leukosit, kadar hemoglobin dan nilai hematokrit dimana menunjukkan tidak ada pengaruh dari pada dosis dan lama pemberian ekstrak. Kata Kunci: daun kitolod (Isotoma longiflora (L) pres.), toksisitas subakut, eritrosit, leukosit, hemoglobin, hematokrit