Identifikasi dan Uji Efektivitas Bacillus thuringiensis israelensis terhadap Larva Anopheles spp di Kecamatan Koto XI Tarusan Pesisir Selatan
Main Author: | Istiqa, Dwi Pertiwi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://scholar.unand.ac.id/34896/1/Abstrak.pdf http://scholar.unand.ac.id/34896/2/BAB%201%20Pendahuluan.pdf http://scholar.unand.ac.id/34896/3/BAB%207%20Penutup.pdf http://scholar.unand.ac.id/34896/4/Daftar%20Pustaka.pdf http://scholar.unand.ac.id/34896/5/Skripsi%20Full%20Text.pdf http://scholar.unand.ac.id/34896/ |
Daftar Isi:
- Tingginya kasus malaria berhubungan dengan peran vektor, tempat perindukan vektor dan kepadatan larva. Dalam hal ini sangat diperlukan cara untuk mengendalikan vektor yang efektif, tidak mempengaruhi organisme non target, dan tidak menyebabkan resistensi. Salah satu pengendalian secara biologi yang digunakan adalah Bacillus thuringiensis israelensis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui spesies Anopheles, tempat perindukan, kepadatan larva Anopheles spp, dan efektivitas Bacillus thuringiensis israelensis terhadap larva Anopheles spp di Kecamatan Koto XI Tarusan Pesisir Selatan. Jenis penelitian ini adalah survey deskriptif dan eksperimental. Populasi penelitian adalah larva Anopheles spp yang ditemukan di genangan air di Kecamatan Koto XI Tarusan Pesisir Selatan. Spesies terbanyak digunakan untuk uji efektivitas. Uji dilakukan pada 6 kelompok perlakuan yaitu konsentrasi 0,06 ml/L, 0,03 ml/L, 0,015 ml/L, 0,008 ml/L, 0,004 ml/L, dan kontrol negatif. Kematian larva uji diamati dan dihitung pada 24 dan 48 jam. Data hasil penelitian dianalisis dengan analisis probit dan uji Kruskal-wallis. Hasil penelitian menunjukkan spesies terbanyak yang ditemukan adalah Anopheles subpictus dengan kepadatan larva tertinggi pada lagun yaitu 37,74 ekor/cidukan. Persentase kematian tertinggi larva Anopheles subpictus selama 24 jam yaitu 100% pada konsentrasi 0,06 ml/L dan persentase terendah yaitu 36,5% pada konsentrasi 0,004 ml/L, kematian meningkat setelah 48 jam menjadi 58,3%. Nilai LC50 dan LC90 24 jam adalah 0,0054 ml/L, 0,022 ml/L dan nilai LC50 dan LC90 48 jam adalah 0,0020 ml/L, 0,015 ml/L. Nilai LT50 dan LT90 pada konsentrasi terendah yang dapat membunuh 100% larva uji (konsentrasi 0,03 ml/L) yaitu 1.151,91 dan 1.376 menit. Uji kruskal wallis menunjukkan terdapat perbedaan rata-rata jumlah kematian larva uji antar kelompok perlakuan dengan nilai p<0,05.