HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KEJADIAN KETOMBE PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS ANGKATAN 2017
Main Author: | Joshua, Roberto Pratama |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://scholar.unand.ac.id/34616/1/Cover%20dan%20Abstrak.pdf http://scholar.unand.ac.id/34616/2/BAB%20I.pdf http://scholar.unand.ac.id/34616/3/BAB%20VII%20Penutup.pdf http://scholar.unand.ac.id/34616/4/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://scholar.unand.ac.id/34616/5/Skripsi%20FULL%20TEXT.pdf http://scholar.unand.ac.id/34616/ |
Daftar Isi:
- Ketombe atau dandruff atau Pitiriasis sicca adalah kelainan kulit yang ditandai dengan adanya lapisan stratum korneum kulit kepala yang mengelupas, membentuk sisik tipis berwarna putih yang disertai rasa gatal. Terdapat beberapa etiologi dari ketombe dan salah satunya adalah jamur Malassezia sp. Kondisi ini banyak terjadi pada usia 19-22 tahun Terdapat beberapa faktor risiko yang diduga dapat menyebabkan ketombe diantaranya stres. Stress dapat mempengaruhi aktivitas kelenjar sebasea. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat stres dengan kejadian ketombe pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Andalas angkatan 2017. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross-sectional yang dilakukan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dari bulan Agustus 2017 sampai dengan Maret 2018. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling terhadap 107 sampel. Data didapatkan dengan wawancara menggunakan kuisioner dan pemeriksaan kulit kepala kemudian dilanjutkan analisis statistik univariat dan bivariat. Hasil analisis univariat didapatkan mahasiswa dengan tingkat stres ringan (35,5%), stres sedang (19,6%), stres berat (4,7%), dan stres sangat berat (1,9%). Mahasiswa dengan ketombe 83 orang (77,6%) dan yang tidak memiliki ketombe sebanyak 24 orang (22,4%). Hasil analisis bivariat menunjukan tidak terdapat hubungan bermakna antara tingkat stres dengan kejadian ketombe (p=0,622). Kesimpulan penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan bermakna antara tingkat stres dengan kejadian ketombe. Saran penelitian ini adalah agar penelitian selanjutnya melakukan pengontrolan faktor perancu ketombe lebih baik dan melakukan penelitian multivariat agar mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi ketombe. Kata Kunci : ketombe, stres, mahasiswa kedokteran