PEMANFAATAN KITOSAN UNTUK MENGENDALIKAN PENYAKIT BUSUK PANGKAL BUAH ALPUKAT (Lasiodiplodia theobromae (Pat.) Griffon &Maubl) dan MENINGKATKAN DAYA SIMPAN BUAH
Main Author: | Sri, Herdina |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://scholar.unand.ac.id/33960/1/1%20%28ABSTRAK%29.pdf http://scholar.unand.ac.id/33960/2/2%20%28BAB%201%20PENDAHULUAN%29.pdf http://scholar.unand.ac.id/33960/3/3%20%28BAB%20AKHIR%29.pdf http://scholar.unand.ac.id/33960/4/4%20%28DAFTAR%20PUSTAKA%29.pdf http://scholar.unand.ac.id/33960/5/TUGAS%20AKHIR%20UTUH.pdf http://scholar.unand.ac.id/33960/ |
Daftar Isi:
- Kitosan merupakan senyawa alami dari limbah kulit Crustaceae, dapat digunakan sebagai bahan pelapis. Penggunaan kitosan ditujukan untuk mengurangi kejadian, keparahan penyakit dan meningkatkan daya simpan buah alpukat. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi terbaik dari senyawa kitosan yang berasal dari kulit udang untuk menekan perkembangan penyakit busuk pangkal buah alpukat yang disebabkan cendawan Lasiodiplodia theobromae dan meningkatkan daya simpan buah. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fitopatologi Fakultas Pertanian Universitas Andalas dari bulan Agustus-Oktober 2017. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan terdiri atas kontrol, konsentrasi kitosan 0,62%, 0,80%, 1,0%, 1,35% dan 1,76%, dengan metode aplikasi pencelupan (dipping). Parameter yang diamati adalah masa inkubasi, kejadian penyakit, keparahan penyakit dan daya simpan buah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi kitosan 1,35% dan 1,76% untuk pelapisan buah alpukat mampu menghambat kejadian dan keparahan penyakit dengan efektivitas 100% serta dapat memperpanjang masa simpan buah 6 hari dan 8 hari dibandingkan dengan kontrol . Kata kunci: busuk pangkal buah alpukat, kitosan, lama penyimpanan buah, Lasiodiplodia theobromae