KAJIAN PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI INSTALASI RAWAT INAP (IRNA) PENYAKIT DALAM RSUP DR. M. DJAMIL PADANG

Main Author: HULYENI, RAHMA
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://scholar.unand.ac.id/3358/27/ABSTRAK.pdf
http://scholar.unand.ac.id/3358/2/BAB%201%20Pendahuluan.pdf
http://scholar.unand.ac.id/3358/3/BAB%20V%20Kesimpulan%20dan%20Saran.pdf
http://scholar.unand.ac.id/3358/4/Daftar%20Pustaka.pdf
http://scholar.unand.ac.id/3358/5/Skripsi%20Rahma%20Hulyeni%201111012097.pdf
http://scholar.unand.ac.id/3358/
Daftar Isi:
  • Penderita DM tipe 2 akan mengalami gangguan mikrovaskular dan makrovaskular dan beresiko terjadi penyakit hipertensi.Kontrol terhadap tekanan darah dapat menurunkan risiko terjadinya komplikasi lain sertaangka kematian. Peningkatan angka morbiditas dan mortalitas penyakit dapat dipengaruhi oleh penggunaan obat yang tidak rasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penggunaan obat antihipertensi dan mengevaluasi rasionalitas penggunaan obat antihipertensi pada pasien DM tipe 2 berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif menggunakan rekam medik pasien selama periode Januari-Desember 2014 di IRNA Penyakit Dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang. Hasil penelitian menunjukkan jumlah pasien yang memenuhi kriteria inklusi adalah sebanyak 57 pasien. Obat-obat antihipertensi yang digunakan adalah golonganAngiotensin Converting Enzyme Inhibitor (ACEI), Angiotensin Reseptor Blocker (ARB), Calcium Channel Blocker (CCB), β-blocker, dan diuretik. Terapi antihipertensi pada pasien DM tipe 2 terdiri atas terapi tunggal sebanyak 26,3 % (golongan ACEI5,3 %, ARB 15,8 %, CCB 3,5 %, dan diuretik 1,8 %), terapi dengan 2 kombinasi obat sebanyak 54,4 % (kombinasi antara golongan ARB dan diuretik 22,8 %, kombinasi ARB dan CCB 19,3 %, kombinasi ACEI dan diuretik 7 %, kombinasi CCB dan diuretik 3,5 %, diikuti oleh kombinasi ACEI dan ARB 1,8 %), dan terapi dengan 3 kombinasi obat sebanyak 19,3 % (kombinasi antara golongan ARB, CCB, dan diuretik 5,3 % diikuti oleh kombinasi ACEI, CCB, dan β-blocker 1,8 %). Pada evaluasi rasionalitas penggunaan obat, terdapat 19 pasien (33,3%) tidak tepat pemilihan obat, 18 pasien (31,6 %) tidak tepat dosis, 17 pasien (29,8 %) tidak tepat dosis, sedangkan ketidaktepatan indikasi tidak ditemukan.