Daftar Isi:
  • Demensia merupakan kelainan neuropsikiatri yang sering terjadi pada usia lanjut. Prevalensi demensia telah tercatat sebanyak 47 juta kasus jiwa di seluruh dunia, dan pada tahun 2050 diperkirakan 68% kasus akan ditemukan di negara berkembang, termasuk Indonesia. Salah satu usaha preventif yang dilakukan adalah dengan beraktivitas fisik. Penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan kejadian demensia pada usia lanjut. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan teknik pengambilan sampel multistage simple random sampling pada usia lanjut ≥60 tahun yang berada di Nagari Garagahan Kecamatan Lubuk Basung Kabupaten Agam dan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Sampel berjumlah 97 orang. Tingkat aktivitas fisik dinilai menggunakan kuesioner Life Time Physical Activity Questionnaire (LTPAQ) dan kejadian demensia dinilai menggunakan kuesioner The Montreal Cognitive Assessment Versi Indonesia (MoCA-Ina). Data diolah dengan uji statistik chi-square menggunakan program komputer. Hasil univariat didapatkan persentase usia lanjut dengan tingkat aktivitas fisik di bawah rata-rata sebanyak 57,7% dan di atas rata-rata sebanyak 42,3%. Persentase usia lanjut yang tidak mengalami demensia sebanyak 46,4% dan yang mengalami demensia sebanyak 53,6%. Hasil bivariat didapatkan tidak terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan kejadian demensia pada usia lanjut di mana nilai p= 0,147 (p<0,05). Penelitian ini menunjukkan tidak terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan kejadian demensia pada usia lanjut di Nagari Garagahan Kecamatan Lubuk Basung Kabupaten Agam.