Daftar Isi:
  • Pegagan telah banyak digunakan sebagai obat berbagai jenis luka secara tradisional. Penyembuhan luka merupakan suatu proses normal sebagai respon adanya cidera pada jaringan kulit. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh ekstrak etanol terhadap penyembuhan luka sayat pada tikus putih jantan. Hewan uji dibagi dalam 5 kelompok perlakuan yaitu kelompok I (kontrol negatif), kelompok II diberi salep betadine® (pembanding), kelompok III, IV dan V diberi salaep ekstrak daun pegagan dengan konsentrasi masing-masing 2,5%, 5% dan 10%. Salep dioleskan sesuai kelompoknya dua kali sehari selama 11 hari, pengukuran dilakukan setiap dua hari sekali menggunakan jangka sorong serta pada hari terakhir pengamatan dilakukan uji daya ketahanan jaringan (tensile strenght) dengan menggunakan texture analyzer yang dimodifikasi. Uji Kruskal Wallis digunakan untuk menganalisa penurunan panjang dan diameter luka serta analisa variansi satu arah dilakukan untuk menganalisa nilai uji daya ketahanan jaringan. Hasil menunjukan bahwa ekstrak etanol daun pegagan konsentrasi 10% memberikan efektivitas yang paling baik terhadap penyembuhan luka berdasarkan pengurangan panjang dan diameter luka yang terjadi pada hari ke-11 serta daya ketahanan jaringan kulit luka dibandingkan dosis lainnya. Semakin tinggi konsentrasi yang diberikan, semakin besar efek penyembuhan luka. Kata Kunci: Luka, ekstrak pegagan, salep betadine, daya ketahanan jaringan, tikus