Daftar Isi:
  • Kambing merupakan salah satu ternak ruminansia kecil sebagai penghasil daging dan susu (dwiguna). Susu kambing tidak kalah nilai gizinya dibandingkan dengan susu sapi. Selain memiliki keunggulan dalam kandungan proteinnya, susu kambing juga memiliki kandungan vitamin A dan vitamin B (terutama riboflavin dan niasin) yang lebih banyak. Salah satu kambing yang banyak dibudidayakan oleh peternak dan dimanfaatkan sebagai sumber protein hewani baik daging maupun susunya adalah kambing Peranakan Etawa (PE). Permasalahan dalam pemeliharaan ternak kambing adalah kualitas nutrien pakan yang diberikan, terutama pada kandungan protein dalam ransum yang belum dapat memenuhi kebutuhan ternak. Pemberian pakan yang seadanya disebabkan oleh harga pakan berkualitas baik relatif mahal, sehingga peternak tidak mampu mengeluarkan dana untuk pemberian pakan berkualitas baik. Oleh karena itu diperlukan bahan pakan yang dapat dijadikan sebagai pakan pengganti hijauan ataupun konsentrat bagi ternak dengan tujuan meningkatkan produksi susu dan produktivitas ternak dengan harga murah namun memilki kualitas yang baik. Limbah Industri Kelapa Sawit (Bungkil Inti Sawit dan Lumpur Sawit) merupakan salah satu pakan non konvensional yang memiliki potensi sebagai bahan pakan ternak. Bungkil inti sawit merupakan hasil ikutan dari inti sawit yang paling tinggi nilai gizinya untuk pakan ternak. Protein Bungkil Inti Sawit dapat dikategorikan “medium degradability” dan diketahui defisien akan asam amino lisin, metionin, leusin dan isoleusin (Daud, 1995) sedang Lumpur Sawit memiliki kandungan protein yang hampir sama dengan kandungan dedak padi yaitu sekitar 12% (Sutardi, 1997). Kandungan protein yang relatif tinggi tersebut menjadikan limbah sawit dan serat merupakan substrat yang baik untuk pertumbuhan mikroorganisme. Selain limbah industri kelapa sawit, tanaman Paitan (Tithonia diversifolia) merupakan tanaman yang berpotensi untuk dijadikan sebagai pakan alternatif bagi ternak terutama pada ternak kambing yang bersifat brouser. Kandungan gizi yang dimiliki tanaman Paitan secara utuh (daun+batang) yaitu protein kasar 21.14%, serat kasar 18.90% dan juga mengandung asam amino yang cukup kompleks. Tanaman paitan bisa digunakan sebagai suplemen pakan ruminansia terutama selama musim kering dimana ketersediaan hijauan pakan terbatas (Osuga et al., 2006). Selain itu Rodriguez and Preston (1996) juga menyatakan dari pengamatan praktis di Kolombia bahwa tanaman Paitan bisa dijadikan sebagai pakan kambing untuk meningkatkan pertumbuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh penggunaan Limbah Industri Kelapa Sawit (Bungkil Inti Sawit dan Lumpur Sawit) dan tanaman Paitan (Tithonia diversifolia) terhadap produksi dan kualitas susu kambing PE. Materi yang di gunanakan dalam penelitian ini adalah 18 ekor kambing PE pada laktasi dan bulan laktasi kedua serta susu kambing PE dari pemerahan pada pagi hari untuk analisis kualitas susu (kandar air, protein, laktosa, lemak dan solid non fat). Metode yang digunakan adalah metode Experimen, dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 6 perlakuan dan 3 ulangan yaitu pemberian hijauan tanaman Paitan dan penggantian ransum konsentrat kambing PE dengan campuran konsentrat hasil penelitian Arief et al., (2016) yang berbeda pada ransum yang diberikan adalah 40% Bungkil Inti Sawit, 10% Lumpur Sawit, 10% Jagung, 15% Dedak, 24% Ampas Tahu dan 1% Mineral. Sedangkan perlakuan permberian ransum pada kambing PE dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa tingkatan level yang berbeda yaitu: A = 50% Hijauan Standar + 50% Ampas Tahu + 0% Konsentrat Sawit, B = 50% Tanaman Paitan + 50% Ampas Tahu + 0% Konsentrat Sawit, C = 50% Tanaman Paitan + 37,5% Ampas Tahu + 12,5% Konsentrat Sawit, D = 50% Tanaman Paitan + 25% Ampas Tahu + 25% Konsentrat Sawit, E = 50% Tanaman Paitan + 12,5% Ampas Tahu + 37,5% Konsentrat Sawit dan F = 50% Tanaman Paitan + 0% Ampas Tahu + 50% Konsentrat Sawit. Hasil yang didapatkan pada penelitian secara berurutan adalah sebagai berikut, Produksi Susu (1,44-1,85 kg/ekor/hari), Kadar Air (84,39-85,46%), Protein (3,48-3,76%), Laktosa (4,01-4,16%), Lemak (3,59-3,64%) dan Solid Non Fat (9,39-9,59%). Pemanfaatan Limbah Industri Kelapa Sawit dan tanaman Paitan dapat digunakan sebagai pakan ternak kambing PE. Dimana pada perlakuan D (50% TP + 25% AT + 25% KS) dapat meningkatkan performans produksi susu pada ternak kambing PE (P<0,01) dan mempertahankan kualitas susu yang dihasilkan (kadar air, protein, laktosa, lemak dan solid non fat) (P<0,05), sehingga Limbah Industri Kelapa Sawit dan tanaman Paitan dapat dijadikan sebagai pakan alternatif bagi ternak kambing PE.