POTENSI BIJI DUKU (Lansium domesticum Corr) SEBAGAI INSEKTISIDA UNTUK PENGENDALIAN KECOAK JERMAN, Blattella germanica L. (DICTYOPTERA: BLATTELIDAE) ASAL SAMARINDA DAN BANDUNG

Main Author: Stefina, Stefina
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://scholar.unand.ac.id/31359/1/1.%20Cover%20dan%20Abstrak.pdf
http://scholar.unand.ac.id/31359/2/2.%20BAB%201.pdf
http://scholar.unand.ac.id/31359/3/3.%20BAB%205.pdf
http://scholar.unand.ac.id/31359/4/4.%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://scholar.unand.ac.id/31359/5/SKRIPSI%20FULL%20TEXT.pdf
http://scholar.unand.ac.id/31359/
Daftar Isi:
  • Penelitian tentang potensi biji Lansium domesticum Corr sebagai insektisida untuk pengendalian kecoak jerman asal Samarinda dan Bandung telah dilakukan dari bulan November 2016 hingga Juni 2017 di Laboratorium Fisiologi Hewan, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas, Padang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui toksisitas ekstrak biji duku, daya repelensi dan pengaruhnya terhadap jumlah konsumsi pakan kecoak jerman. Metode penelitian adalah eksperimental dengan menggunakan dua populasi kecoak jerman (populasi lapangan) telah dikoleksi dari dua kota besar di Indonesia yaitu Bandung (KRS-BDG) dan Samarinda (SMRD-KALTIM). Kecoak standar adalah populasi murni dari Vector Control Research Unit (VCRU) School of Biological Sciences, Universiti Sains Malaysia, Penang, Malaysia yang merupakan standar WHO (World Health Organization) (VCRU-WHO). Nilai lethal concentration (LC50 dan LC90) menggunakan 4 perlakuan dan tiga ulangan. Metoda kontak menggunakan satu perlakuan dan lima ulangan. Pada uji repelensi dan konsumsi makan menggunakan satu perlakuan dan 5 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak biji duku bersifat toksik terhadap kecoak jerman menggunakan metoda kontak, bersifat repelen dengan daya tolak fluktuatif selama pengamatan 48 jam dan Pemberian ekstrak biji duku pada populasi VCRU-WHO dan KRS-BDG menunjukkan penambahan jumlah konsumsi makan, tetapi menunjukkan pengurangan jumlah konsumsi makan pada populasi SMRD-KALTIM. Kata kunci : Kecoak jerman, Lansium domesticum Corr, Repelensi, Toksisitas