Daftar Isi:
  • Manifestasi klinis infeksi virus Dengue sangat bervariasi, mulai dari asimtomatik sampai bentuk sangat berat yang dapat menyebabkan kematian akibat disfungsi endotel. Permukaan bagian dalam pembuluh darah dilapisi oleh glycocalyx, dimana 50-90% proteoglikan yang membentuk lapisan glycocalix adalah heparan sulfat, jika lapisan glycocalix mengalami kerusakan, maka heparan sulfat akan dilepaskan ke sirkulasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kadar heparan sulfat dengan tingkat keparahan penyakit akibat infeksi virus Dengue. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional observasional pada anak dengan infeksi virus Dengue di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Kriteria inklusi adalah usia 1 bulan-14 tahun dan mendapat izin orangtua untuk mengikuti penelitian, kriteria ekslusi pasien yang mengalami expanded dengue syndrome. Sampel dipilih secara consecutive sampling. Subjek penelitian dikelompokkan berdasarkan tingkat keparahan infeksi dengue menurut WHO 2011, yaitu demam dengue (DD), demam berdarah dengue (DBD), dan sindrom syok dengue (SSD). Pemeriksaan kadar heparan sulfat dilakukan pada hari ke-4 atau ke-5 demam dengan metode enzyme-linked immunosorbent assay. Analisis statistik menggunakan uji Anova dengan signifikansi p<0,05 Waktu pengumpulan sampel mulai bulan Agustus 2016-Juni 2017, didapatkan 73 subjek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi, terdiri dari kelompok DD 15 subjek (20,54%), DBD 23 subjek (31,5%) dan SSD 35 subjek (57,94%). Rerata kadar heparan sulfat pada kelompok DD adalah 72,24 ± 12,45, DBD 91,04 ± 22,31 dan SSD 224,29 ± 50,77. Rerata kadar heparan sulfat lebih tinggi pada kelompok SSD, dibandingkan DBD dan DD dengan nilai p<0,001 Terdapat hubungan bermakna antara kadar heparan sulfat dengan tingkat keparahan penyakit akibat infeksi virus Dengue. Kadar heparan sulfat meningkat sesuai tingkat keparahan penyakit. Kata Kunci : Infeksi Dengue, heparan sulfat, keparahan