Pendugaan Keerosian Tanah Berdasarkan Nilai Suseptibilitas Magnetik Pada Tanah Lapisan Atas Di Bumi Perkemahan Universitas Andalas

Main Author: Afra, Nawar
Format: Thesis PeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://scholar.unand.ac.id/30892/1/Abstrak.pdf
http://scholar.unand.ac.id/30892/2/BABI.pdf
http://scholar.unand.ac.id/30892/3/BABV.pdf
http://scholar.unand.ac.id/30892/4/Dapus.pdf
http://scholar.unand.ac.id/30892/5/Skripsi.pdf
http://scholar.unand.ac.id/30892/
Daftar Isi:
  • ABSTRAK Telah dilakukan penelitian mengenai pendugaan keerosian tanah berdasarkan nilai suseptibilitas pada tanah lapisan atas di Bumi Perkemahan Universitas Andalas. Lokasi penelitian yaitu daerah seluas 3500 m2 yang dibagi dalam grid-grid bujursangkar berukuran 10m×10m yang terdiri dari 6 lintasan (42 titik) pengambilan sampel. Sampel tanah pembanding yang dianggap tidak terjadi erosi diambil pada empat titik, di lokasi Arboretum Andaleh. Pengukuran suseptibilitas magnetik menggunakan Bartington Magnetic Suseptibility Meter dengan mode low frequency. Untuk mengetahui komposisi senyawa dan unsur yang terkandung dalam sampel digunakan XRF. Hasil pengukuran suseptibilitas magnetik mengasilkan nilai berkisar antara 326,6×10-8m3kg-1 (B-8) sampai 1088,8×10-8m3kg-1 (C-4) pada lokasi Bumi Perkemahan dan 462,2×10-8m3kg-1 sampai 667,4×10-8m3kg-1 pada lokasi Arboretum Andaleh. Pengujian XRF dilakukan pada lima titik sampel dengan nilai suseptibilitas magnetik dari terendah sampai tertinggi yaitu B-8, E-5, F-6, F-2, dan C-4. Nilai suseptibilitas magnetik meningkat seiring dengan meningkatnya kandungan hematit pada sampel. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji XRF dimana ternyata peningkatan nilai suseptibilitas magnetik disebabkan karena kandungan hematit yang terus meningkat. Hasil pemetaan menunjukan bahwa secara keseluruhan nilai distribusi suseptiblitas magnetik di Bumi Perkemahan Universitas Andalas bervariasi. Namun ada beberapa jalur yang mengalami peningkatan nilai suseptibilitas magnetik terhadap pengurangan ketinggian titik pengambilan sampel yaitu jalur B-2, B-3, B-4, dan D-1, D-2, D-3, serta D-6, D-7, D-8. Hal tersebut dikarenakan adanya aliran air yang menghayutkan material magnetik penyusun tanah lapisan atas. Hal ini menunjukan adanya gejala erosi tanah ada titik-titik tersebut. Kata kunci: suseptibilitas magnetik, mineral magnetik, tanah lapisan atas, dan keerosian tanah.