STUDI PROTEOMIK BAKTERI PENGHASIL SENYAWA ANTIANTRAKNOSA SELAMA PROSES PRODUKSI METABOLITNYA
Main Author: | Siti, Nur Aisyah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://scholar.unand.ac.id/30562/1/SN%20Aisyah_cover%20dan%20abstrak.pdf http://scholar.unand.ac.id/30562/2/SN%20Aisyah_BAB%20I_Pendahuluan.pdf http://scholar.unand.ac.id/30562/3/SN%20Aisyah_BAB%20V_Kesimpulan%20dan%20Saran.pdf http://scholar.unand.ac.id/30562/4/SN%20Aisyah_Daftar%20Kepustakaan.pdf http://scholar.unand.ac.id/30562/5/SN%20Aisyah_Disertasi.pdf http://scholar.unand.ac.id/30562/ |
Daftar Isi:
- Abstrak Penggunaan bakteri sebagai agen biokontrol dalam penanganan penyakit tengah menjadi sorotan publik saat ini. Metode ini dinilai sebagai solusi yang mudah dikembangkan untuk skala besar dikarenakan laju pertumbuhan bakteri yang sangat cepat. Namun demikian, pengembangan aktivitas biokontrol yang efektif masih terkendala karena belum didasarkan pada mekanisme regulasi aktivitas yang sebenarnya. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan kemungkinan mekanisme molekuler yang meregulasi sifat antiantraknosa rhizobakteri indigenus dari aspek proteomiknya. Aktivitas antiantraknosa bakteri rhizosfer Serratia plymuthica strain UBCR_12 terhadap Colletotrichum gloeosporioides dioptimasi pada berbagai kondisi lingkungan. Selanjutnya, aktivitas tersebut divisualisasi menggunakan elektroforesis dua dimensi (2-DE) untuk menentukan profil ekspresi protein yang terbentuk. Spot protein diferensial diidentifikasi lebih lanjut menggunakan analisis MALDI-TOF-MS dan hasilnya digunakan untuk memprediksi kemungkinan lintasan hipotetik. Bakteri UBCR_12 memperlihatkan respon yang bervariasi terhadap berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhi efektivitas penekanan yang dihasilkan. Profil proteom yang dihasilkan selama aktivitas antagonis ini mendorong ekspresi spot protein berukuran ~ 40-55 kDa yang memiliki kesamaan sekuens antara 25-35% dengan protein flagellin dari S. plymuthica (berat molekul ~ 43 kDa). Protein flagellin meregulasi motilitas sel berbasis flagella yang merupakan bagian dalam mekanisme quorum sensing. Flagellin mengenali sinyal keberadaan jamur C. gloeosporioides dan merangsang pembelahan sel yang cepat untuk melakukan kolonisasi permukaan. Proses kolonisasi ini umumnya merangsang produksi senyawa metabolit sekunder yang bersifat antijamur sehingga menghasilkan aktivitas penekanan terhadap jamur C. gloeosporioides. Kata kunci: antiantraknosa, Colletotrichum gloeosporiodes, rhizobakteri, Serratia plymuthica, proteomik.