ANALISIS MANAJEMEN RISIKO DAN PENGENDALIAN INTERN PADA PENGADAAN JASA KONSTRUKSI (STUDI SKPD DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT)

Main Author: Elvita, Darma
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://scholar.unand.ac.id/30232/7/ABSTRAK.pdf
http://scholar.unand.ac.id/30232/6/BAB%20I%20perbaikan.pdf
http://scholar.unand.ac.id/30232/3/bab%20v.pdf
http://scholar.unand.ac.id/30232/4/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://scholar.unand.ac.id/30232/5/Tesis%20Full%20Text.pdf
http://scholar.unand.ac.id/30232/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan risiko yang terjadi dalam pelaksanaan pengadaan jasa konstruksi, menganalisis dan melakukan penilaian (assessment) terhadap risiko yang timbul dalam proses pengadaan jasa konstruksi serta memperoleh informasi tentang pengendalian intern yang telah dilakukan oleh pengguna. Sampel penelitian ini adalah 2 (dua) SKPD Provinsi Sumatera Barat yaitu Dinas Prasarana Jalan Tata Ruang dan Permukiman dan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air. Dengan menggunakan metode FMEA, diperoleh risiko kritis yang kemudian dianalisis lebih lanjut dengan menggunakan RPN. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapatnya risiko-risiko yang terjadi selama proses pengadaan jasa konstruksi di SKPD dilingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Faktor-faktor utama penyebab terjadinya risiko adalah ini dapat pada beberapa aspek diantaranya adalah Intimidasi dari penyedia, LSM, Aparat Penegak hukum dan Atasan terhadap pejabat/panitia pengadaan/Pokja ULP. Kemudian pada perencanaan kebutuhan terhadap KPP/PPK dan PPTK, faktor penyebab terjadinya risiko terlihat pada beberapa hal diantaranya anggaran pengadaan tidak disetujui, anggaran yang tersedia tidaak mencukupi dan TOR/KAK yang dibuat tidak dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan kegiatan. Selanjutnya untuk tahap pelaksanaan terdapat pada pekerjaan terlambat, kekurangan volume, pekerjaan tidak dapat diselesaikan oleh penyedia, kegagalan pekerjaan akibat force majuere (bencana alam), dan pada tahap pasca pengadaan/pemeliharaan yaitu hasil pengadaan jasa konstruksi belum dimanfaatkan, pemeliharaan tidak dilaksanakan, terjadi bencana alam, serta tidak terlaksanakan FHO terhadap pekerjaan kontruksi. Kemudian jika dilihat faktor utama risiko terhadap panitia penerima hasil pekerjaan adalah risiko yang berhubungan dengan aparat hukum. manajemen risiko dan pengendalian intern terhadap pengadaan jasa konstruksi dilakukan oleh seluruh pihak yang memiliki kepentingan terhadap pengendalian risiko pada pengadaan jasa konstruksi dilingkungan SKPD Propinsi Sumatera Barat. Kata Kunci: Manajemen Risiko, pengendalian Intern, Pengadaan Jasa Konstruksi, SKPD Provinsi Sumatera Barat.