Daftar Isi:
  • Sistem imun tubuh yang terganggu dapat diperbaiki dengan pemberian bahan-bahan yang disebut imunomodulator. Salah satu tumbuhan Indonesia yang dapat digunakan sebagai imunomodulator adalah Sarang Semut (Myrmecodia tuberosa Jack) dari Mentawai. Pada penelitian ini dilakukan uji untuk melihat pengaruh pemberian fraksi etil asetat umbi sarang semut terhadap aktivitas imunomodulator mencit putih jantan menggunakan metode Carbon Clearance, penghitungan jenis leukosit darah, penghitungan total sel leukosit darah, dan penghitungan bobot limpa relatif. Mencit dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan. Kelompok kontrol negatif (tween 1%), kelompok fraksi etil asetat sarang semut (dosis 40, 63,2, dan 10 mg/kgBB), dan kelompok kontrol positif (Stimuno® dosis 20 mg/kgBB). Hasil dari uji Carbon Clearance didapatkan Indeks fagositosis (IF) > 1 untuk semua kelompok uji kecuali kelompok kontrol negatif. Data yang diperoleh dari uji penghitungan jumlah sel leukosit, total sel leukosit, dan bobot limpa relatif dianalisis secara statistik dengan metode uji statistik analisis varian (ANOVA) satu arah kemudian dilanjutkan dengan uji jarak berganda metode Duncan. Dosis fraksi etil asetat berpengaruh nyata (P < 0,05) terhadap total sel leukosit, terhadap jumlah sel neutrofil segmen dan sel limfosit, dan terhadap bobot limpa relatif dilihat dengan adanya perbedaan yang nyata dengan kelompok kontrol. Berdasarkan parameter uji yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa fraksi etil asetat umbi sarang semut (Myrmecodia tuberosa Jack) mempunyai aktivitas imunostimulan terhadap mencit putih jantan.