PENGARUH IMBANGAN LIMBAH PENYULINGAN SERAI WANGI AMONIASI DAN KONSENTRAT DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING, BAHAN ORGANIK DAN PROTEIN KASAR SECARA IN-VITRO
Main Author: | Nadiatul, Khairah |
---|---|
Format: | Patent NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://scholar.unand.ac.id/27235/1/01%20cover%20dan%20abstrak.pdf http://scholar.unand.ac.id/27235/2/02%20bab%201%20pendahuluan.pdf http://scholar.unand.ac.id/27235/3/03%20bab%20akhir%20penutup%20atau%20kesimpulan.pdf http://scholar.unand.ac.id/27235/4/04%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://scholar.unand.ac.id/27235/5/05%20skripsi%20full%20text.pdf http://scholar.unand.ac.id/27235/ |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh imbangan limbah penyulingan serai wangi amoniasi (LPSWA) dan konsentrat dalam ransum terhadap kecernaan BK, BO dan PK secara in-vitro. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dan 4 kelompok waktu pengambilan cairan rumen sebagai ulangan. Perlakuan adalah imbangan LPSWA dengan konsentrat A (LPSWA 40% + Konsentrat 60%), B (LPSWA 50% + Konsentrat 50%), C (LPSWA 60% + Konsentrat 40%), D (LPSWA 70% + Konsentrat 30%). Peubah yang diukur adalah kecernaan bahan kering, bahan organik dan protein kasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa imbangan LPSWA dan konsentrat dalam ransum memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kecernaan bahan kering dan bahan organik dan berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap kecernaan protein kasar. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa imbangan limbah penyulingan serai wangi amoniasi dan konsentrat yang optimal dalam ransum adalah perlakuan B (LPSWA 50% + Konsentrat 50%) ditinjau dari kecernaan bahan kering, bahan organik dan protein kasar. Kata kunci : in- vitro, limbah penyulingan serai wangi, konsentrat, ransum