Evaluasi Nilai Nutrisi dan Nilai Ekonomi Cangkang Pensi (Corbicula sumatrana)Sebagai Sumber Mineral Dalam Ransum Puyuh Petelur

Main Author: Widya, Wati
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://scholar.unand.ac.id/26857/1/Bagian%20I.pdf
http://scholar.unand.ac.id/26857/2/BAB%20I.pdf
http://scholar.unand.ac.id/26857/3/BAB%20Akhir.pdf
http://scholar.unand.ac.id/26857/4/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://scholar.unand.ac.id/26857/5/skripsi%20lengkap.pdf
http://scholar.unand.ac.id/26857/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh penggunaan produk cangkang pensi dalam bentuk tepung bakar, tepung mentah dan grit dalam ransum puyuh terhadap konsumsi ransum, produksi telur, IOFC, kualitas kerabang dan ukuran tulang tibia. Penelitian menggunakan 200 ekor puyuh petelur yang berumur ± 7 minggu, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Sebagai perlakuan adalah 4 jenis ransum dengan sumber mineral berbeda diantaranya, P0 = tanpa produk cangkang pensi ; P1 = ransum basal + 3% tepung bakar cangkang; P2 = ransum basal + 3 % tepung mentah cangkang; P3 = ransum basal + 3 % cangkang bentuk grit. Setiap perlakukan terdiri atas 5 ulangan @ 10 ekor/ulangan. Parameter yang diamati adalah konsumsi ransum, produksi telur, bobot telur, bobot kerabang, bobot dan panjang tulang tibia dan IOFC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rataan konsumsi ransum total 1050,49 ± 47,57 (g/ekor), konsumsi ransum harian 25,13 ± 1,19 (g/ekor/hari), produksi telur 29,63 ± 9,14 (butir/ekor/6 minggu), bobot telur 313,69 ± 23,74 (g/ekor/6 minggu); bobot telur 10,43 ± 0,19 (g/butir), konversi ransum 3,35 ± 0,17, dan Quail Day Egg Production 70,79 ± 5,61%. Rataan berat kerabang 0,88 ± 0,10 g/butir; persentase kerabang 8,39 ± 0,22%; dan ketebalan kerabang 0,198 ± 0,00 mm. Rataan berat tulang tibia segar 2,51 ± 0,18 (g/ekor); berat kering 1,71 ± 0,13 (g/ekor); persentase tulang tibia segar 1,43 ± 0,34%, kering 0,97 ± 0,06%; panjang tulang tibia atas 3,69 ± 0,44 mm; bawah 3,16 ± 0,34 mm. Rataan biaya ransum adalah Rp. 5624,85/ekor; penerimaan (telur dan kotoran) Rp. 6425/ekor; IOFC adalah Rp. 800,15/ekor. Perbedaan pemberian produk olahan pensi tidak menunjukkan pengaruh yang nyata (P>0,05) pada performa ternak, dan ukuran tulang tibia tapi menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01) pada kualitas kerabang. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa produk olahan pensi terbaik adalah dalam bentuk grit. Kata Kunci: cangkang pensi, nutrisi mineral, puyuh petelur.