KAJIAN PEMILIHAN BERTANI PADI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK STATED PREFERENCE PADA DAERAH IRIGASI BATANG ANAI (STUDI KASUS SALURAN SEKUNDER BANDAR CINO)

Main Author: LIRIA, GUSESHA
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://scholar.unand.ac.id/26776/1/abstrak.pdf
http://scholar.unand.ac.id/26776/2/BAB%20I.pdf
http://scholar.unand.ac.id/26776/3/BAB%20VI.pdf
http://scholar.unand.ac.id/26776/4/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://scholar.unand.ac.id/26776/5/Tesis%20Fulltext.pdf
http://scholar.unand.ac.id/26776/
Daftar Isi:
  • Pengelolaan Sistem Irigasi membutuhkan kerjasama antar pihak terkait diantaranya Pemerintah Daerah, Pelaksana Operasi dan Pemeliharaan (O&P) Irigasi dan Penerima manfaat air irigasi yaitu petani. Daerah Irigasi Batang Anai memiliki luas potensial 13.604 Ha dan menjadi Daerah Irigasi kewenangan pusat. Pengelolaan Daerah Irigasi kewenangan pusat memiliki permasalahan dan penanganan yang kompleks. Pengelolaan yang belum optimal, menjadikan Daerah Irigasi belum termanfaatkan secara maksimal, dan diketahui air yang sampai ke daerah hilir irigasi berada pada kondisi di bawah debit rencana. Kondisi debit air yang kurang menjadi salah satu penyebab faktor produksi pertanian yang menurun dan menjadi parameter kurang berfungsinya bangunan Irigasi. Bertani Padi merupakan kegiatan petani yang didukung oleh Pemerintah secara terpadu dan irigasi sebagai infratruktur pendukungnya. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik petani dan mengetahui perubahan faktor-faktor preferensi (pemilihan) bertani padi oleh petani di daerah penelitian. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang disusun dengan Teknik Stated Preference. Model yang dicoba adalah model linier berganda. Model yang dipilih adalah model dengan variabel bebas perubahan debit air, perubahan biaya pengolahan lahan dan perubahan intensitas penyuluhan. Uji sensitivitas menunjukkan apabila kondisi pertanian seperti saat ini maka petani cenderung memilih bertani padi jika perubahan debit air lebih besar dari kebutuhan yaitu lebih besar dari 0,366 m3/s, untuk perubahan biaya pengolahan lahan petani juga masih cenderung memilih bertani padi bahkan apabila biaya pengolahan lahan naik hingga 8,6 % dan untuk intensitas penyuluhan kecenderungan pemilihan bertani padi akan meningkat apabila intensitas penyuluhan juga meningkat.