Hubungan Indikasi Seksio Sesarea Primer dengan Cara Persalinan Partus Kedua pada Perempuan Bekas Seksio di RSUP DR. M. Djamil Padang Tahun 2011-2013

Main Author: Nasution, Irfan Ghani
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://scholar.unand.ac.id/25575/1/Abstrak.pdf
http://scholar.unand.ac.id/25575/2/BAB%201%20%28PENDAHULUAN%29.pdf
http://scholar.unand.ac.id/25575/3/BAB%207%20PENUTUP.pdf
http://scholar.unand.ac.id/25575/4/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://scholar.unand.ac.id/25575/5/TUGAS%20AKHIR%20ILMIAH%20UTUH.pdf
http://scholar.unand.ac.id/25575/
Daftar Isi:
  • HUBUNGAN INDIKASI SEKSIO SESAREA PRIMER DENGAN CARA PERSALINAN PARTUS KEDUA PADA PEREMPUAN BEKAS SEKSIO DI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2011-2013 Oleh Irfan Ghani Nasution ABSTRAK Seksio sesarea adalah suatu persalinan melalui insisi pada abdomen dan uterus. Angka kejadiannya terus meningkat. Seksio sesarea memiliki beberapa indikasi yang dapat bersifat menetap maupun tidak menetap. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan indikasi seksio sesarea primer dengan cara persalinan partus kedua pada perempuan bekas seksio di RSUP Dr. M. Djamil Padang tahun 2011-2013. Penelitian ini merupakan penelitian analitik cross sectional yang menggunakan data rekam medis perempuan partus kedua bekas seksio yang dibagi atas dua kelompok yaitu kelompok indikasi menetap dan indikasi tidak menetap yang masing-masing berjumlah 57 orang. Teknik pengambilan sampel adalah simple random sampling dan dilakukan analisis bivariat dengan uji chi square. Nilai p dikatakan bermakna jika <0,05. Hasil penelitian ini didapatkan indikasi menetap terbanyak adalah panggul sempit (49,1%) dan indikasi tidak menetap terbanyak adalah ketuban pecah dini (14%). Cara persalinan terbanyak pada perempuan partus kedua bekas seksio adalah seksio sesarea (91,2%). Hasil uji chi square didapatkan hubungan yang tidak bermakna antara indikasi seksio sesarea primer dengan cara persalinan partus kedua perempuan bekas seksio (p>0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah panggul sempit menjadi indikasi menetap seksio sesarea primer terbanyak dan ketuban pecah dini menjadi indikasi tidak menetap seksio sesarea primer terbanyak. Jumlah perempuan yang bersalin pada partus kedua dengan cara seksio sesarea lebih banyak daripada yang bersalin dengan cara pervaginam serta tidak terdapat hubungan yang bermakna antara indikasi seksio sesarea primer dengan cara persalinan partus kedua perempuan bekas seksio. Kata kunci: Seksio sesarea, indikasi seksio sesarea primer, cara persalinan partus kedua.