PENGARUH JENIS MEMBRAN DIALIZER TERHADAP KADAR ASYMMETRIC DIMETHYLARGININE (ADMA) PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS

Main Author: MARISSA, ARIYANI
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://scholar.unand.ac.id/2511/1/647.pdf
http://scholar.unand.ac.id/2511/
Daftar Isi:
  • Latar Belakang: Asymmetric dimethylarginine (ADMA) merupakan salah satu toksin uremia bermolekul kecil yang berperan dalam peningkatan kejadian kardiovaskuler dan mortalitas pada pasien penyakit ginjal kronik (PGK). Eliminasi ADMA didominasi oleh ginjal melalui ekskresi urin dan metabolisme enzim, sehingga penurunan ringan fungsi ginjal akan mempengaruhi sirkulasi ADMA. Membran dialyzer merupakan alat yang dirancang sedemikian rupa menyerupai basal membran glomerulus sehingga disebut juga sebagai ginjal buatan“artificial kidney”. Metode: Penelitian ini adalah penelitian analitik uji beda rerata antara dua kelompok tidak berpasangan. Hasil: Dari 36 pasien PGK yang menjalani hemodialisis, 16 orang adalah kelompok membran polysulfone dan 16 orang adalah kelompok membran selulosa triasetat. Pada penelitian ini didapatkan perubahan kadar ADMA serum setelah pasien menjalani hemodialisis selama 4 jam. Perubahan kadar ADMA serum sebelum dan setelah HD pada kelompok membran polysulfone yaitu (0,85; 0,38 μmol/L), sedangkan kelompok selulosa triasetat (0,84; 0,58 μmol/L) dengan (p<0,001). Perubahan kadar ureum serum sebelum dan setelah HD pada kelompok membran polysulfone yaitu (108,89; 34,56 mg/dl), sedangkan kelompok selulosa triasetat (96,33; 47,94 mg/dl) dengan (p=0,005). Perubahan kadar kreatinin serum sebelum dan setelah HD pada kelompok membran polysulfone yaitu (7,59; 2,74 mg/dl), sedangkan kelompok selulosa triasetat (7,52; 3,82 mg/dl) dengan (p=0,059). Kesimpulan: Membran dialyzer jenis polysulfone mempunyai kemampuan lebih baik dalam menurukan kadar ADMA serum dibandingkan membran dialyzer jenis selulosa triasetat tanpa menurunkan kemampuannya terhadap bersihan ureum dan kreatinin serum pada pasien PGK yang menjalani hemodialisis Kata kunci: PGK, ADMA, Hemodialisis, Membran dialyzer