UJI DIAGNOSTIK PEMERIKSAAN SPESIMEN URIN PADA INFEKSI GENITAL NON SPESIFIK PADA WANITA YANG DISEBABKAN CHLAMYDIA TRACHOMATIS DENGAN METODE POLYMERASE CHAIN REACTION
Main Author: | Mutia, Sari |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://scholar.unand.ac.id/24753/6/COVER%20DAN%20ABSTRAK.pdf http://scholar.unand.ac.id/24753/3/BAB%20I%20Pendahuluan.pdf http://scholar.unand.ac.id/24753/2/BAB%20VII%20Penutup.pdf http://scholar.unand.ac.id/24753/4/Daftar%20Pustaka.pdf http://scholar.unand.ac.id/24753/5/Tesis%20Fulltext.pdf http://scholar.unand.ac.id/24753/ |
Daftar Isi:
- Latar belakang: Infeksi genital non spesifik (IGNS) merupakan penyakit infeksi menular seksual berupa peradangan di uretra, rektum, atau servik yang disebabkan oleh kuman nonspesifik. Penyebab IGNS yang terbanyak Chlamydia trachomatis sekitar 30-50%. Masih kontroversinya penggunaan spesimen urin dengan metode PCR sebagai spesimen pemeriksaan untuk Chlamydia trachomatis. Spesimen urin memiliki beberapa kelebihan yaitu prosedurnya lebih mudah dan tidak invasif. Tujuan:Untuk mengetahui hasil pemeriksaan spesimen urin sebagai tes diagnostik pada infeksi genital non spesifik yang disebabkan Chlamydia trachomatis. Subjek dan metode:Suatu penelitian cross sectional analitik yang dilakukan pada pasien yang telah didiagnosis servisitis non spesifik di Poliklinik Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUP Dr. M. Djamil Padang. Jumlah total sampel 39 orang. Chlamydia trachomatis diperiksa dengan metode PCR konvensional. Penelitian ini dilakukan mulai dari Juni 2015 – April 2017. Hasil: Proporsi hasil positif Chlamydia trachomatis pada infeksi genital non spesifik dengan PCR pada spesimen urin (23%) dan apusan endoservik (10%). Hasil uji diagnostik sensitivitas (25%), spesifisitas (77%), nilai duga positif (11%), nilai duga negatif (90%) dan akurasi (72%). Kesimpulan: Dari hasil pemeriksaan, diperoleh hasil proporsi spesimen urin lebih tinggi dibandingkan apusan endoservik. Akan tetapi sensitivitas, spesifisitas dan akurasi spesimen urin rendah. Kata kunci: uji diagnostik, spesimen urin, PCR konvensional