STUDI KARAKTERISTIK WILAYAH KONFLIK ANTARA GAJAH SUMATERA (Elephas maximus sumatranus) DENGAN MASYARAKAT DI TAMAN NASIONAL TESSO NILO, RIAU
Main Author: | Rizki, Sekar Arum |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://scholar.unand.ac.id/23389/1/COVER%20ABSTRAK.pdf http://scholar.unand.ac.id/23389/2/BAB%201.%20PENDAHULUAN.pdf http://scholar.unand.ac.id/23389/3/BAB%205.%20PENUTUP.pdf http://scholar.unand.ac.id/23389/4/Daftar%20Pustaka.pdf http://scholar.unand.ac.id/23389/5/Skripsi%20Lengkap%20FIX.pdf http://scholar.unand.ac.id/23389/ |
Daftar Isi:
- Konflik antara gajah dan manusia merupakan salah satu masalah utama dalam melestarikan satwa liar. Salah satu pemicu konflik antara gajah dan manusia adalah eksploitasi sumber daya alam yang tidak berkelanjutan, salah satu hot spot konflik gajah dan manusia adalah di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo. Penelitian karakteristik wilayah konflik antara gajah dan manusia telah dilakukan dari bulan Maret hingga April 2016 di desa Lubuk Kembang Bunga dan Air Hitam, Provinsi Riau, Indonesia. Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana karakteristik wilayah konflik antara gajah dan manusia serta mengetahui perubahan lahan yang terjadi di Taman Nasional Tesso Nilo. Survei lapangan dan wawancara dilakukan kepada 30 orang responden dan dilakukan juga studi pustaka mengenai daerah konflik gajah dan manusia. Karakteristik wilayah di desa Lubuk Kembang Bunga dan Air Hitam adalah memiliki jarak 0-10 km dari hutan primer, ketinggian lokasi 0-100 mdpl, kemiringan lokasi landai, jarak dari sungai ke lokasi konflik 0-500 m, serta tumbuhan yang dirusak adalah sawit dan karet. Perubahan lahan yang terjadi di Taman Nasional Tesso Nilo dari tahun 2004 hingga tahun 2016 menyebabkan rusaknya habitat gajah sumatera, sehingga gajah akan masuk ke perkebunan masyarakat untuk mendapatkan makanan. Kata kunci: konflik, gajah sumatera, karakteristik wilayah, perubahan lahan