Peran Aceh Monitoring Mission (AMM) Dalam Proses Peacebuilding Pasca Konflik Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dengan Pemerintah Indonesia

Main Author: Indo, Nofikhah Dhuha
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://scholar.unand.ac.id/21608/1/Abstrak.pdf
http://scholar.unand.ac.id/21608/2/BAB%201.pdf
http://scholar.unand.ac.id/21608/3/BAB%20V.pdf
http://scholar.unand.ac.id/21608/4/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://scholar.unand.ac.id/21608/5/SKRIPSI%20FULL.pdf
http://scholar.unand.ac.id/21608/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini membahas peran yang dilakukan Aceh Monitoring Mission (AMM) dalam membangun perdamaian di Aceh pasca konflik Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dengan Pemerintah Indonesia pada tahun 2005-2006. AMM merupakan sebuah tim internasional dalam bidang resolusi konflik yang bertugas memonitori proses implementasi Memorandum of Understanding (MoU) Helsinki. Peneliti menggunakan konsep peacebuilding yang dikemukakan oleh Berghof Foundation untuk menganalisis peran yang dilakukan oleh AMM, Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dan teknik pengumpulan data sekunder melalui studi literatur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa AMM telah berhasil mengubah kultur kekerasan menjadi kultur damai di Aceh. AMM juga melakukan ketiga dimensi peran aktor dalam proses peacebuilding yang dikemukakan oleh Berghof Foundation. Pertama, mengubah struktural yang kontradiktif, hal ini terlihat dari terlaksananya pemilihan kepala daerah di Aceh. Kedua, meningkatkan hubungan antara pihak-pihak yang berkonflik dengan membentuk Forum Komisi Pengaturan Keamanan atau Commission on Security Arrangements (CoSA). Ketiga, mengubah sikap serta perilaku individu yang terlihat dari pemberian fasilitas ekonomi untuk mantan kombatan GAM. Dari ketiga peran tersebut, diketahui bahwa AMM berperan secara dominan dalam mengubah struktural yang kontradiktif. Kata kunci: Peacebuilding, AMM, GAM,Pemerintah Indonesia, MoU Helsinki