ANALISIS HUBUNGAN BUDAYA ORGANISASI RUMAH SAKIT DAN INSENTIF DENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PASAMAN BARAT TAHUN 2015
Main Author: | RANNY, YOSMELA |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://scholar.unand.ac.id/20588/6/COVER%20%26%20ABSTRAK.pdf http://scholar.unand.ac.id/20588/2/BAB%20I.pdf http://scholar.unand.ac.id/20588/3/BAB%20Akhir.pdf http://scholar.unand.ac.id/20588/4/Daftar%20Pustaka.pdf http://scholar.unand.ac.id/20588/5/Tesis%20Lengkap.pdf http://scholar.unand.ac.id/20588/ |
Daftar Isi:
- Berdasarkan hasil penilaian kinerja menggunakan penetapan angka kredit di RSUD Pasaman Barat dapat dilihat sekitar 62,6% dari jumlah perawat pelaksana tidak mencapai angka kredit yang ditetapkan. Hal ini menggambarkan kerja perawat yang belum optimal dalam memberikan pelayanan kepada pasien.Berdasarkan survey pendahuluan sebanyak 66,67% responden mengatakan budaya organisasi di RSUD Pasaman Barat tidak baik. Sedangkan 75% responden mengatakan insentif di RSUD Pasaman Barat tidak sesuai dengan yang diharapkan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis hubungan budaya organisasi rumah sakit dan insentif terhadap kinerja perawat pelaksana di RSUD Pasaman Barat Tahun 2015. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain cross-sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-April 2016 dengan sampel perawat pelaksana sebanyak 106 orang. Data yang dikumpulkan meliputi data tentang budaya organisasi, insentif, dan kinerja yang didapat melalui pengisian kuesioner oleh perawat pelaksana. Analisis data menggunakan analisis univariat, bivariat, dan multivariat. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 63,3 % perawat pelaksana mempunyai kinerja tidak baik. Pada hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara budaya organisasi rumah sakit dan insentif terhadap kinerja pada perawat pelaksana.Variabel yang paling berhubungan dengan kinerja adalah budaya organisasi. Berdasarkan hasil penelitian disarankan kepada pihak pembuatan kebijakan agar pada pembuatan perencanaan harus melibatkan semua pihak mulai dari top manajemen sampai tenaga fungsional. Inovasi dan pengambilan resiko harus didukung oleh semua pihak. Kepala ruangan harus memberikan penghargaan kepada setiap keunggulan yang dilakukan oleh perawat pelaksana. Daftar Pustaka : 50 (1982-2014) Kata Kunci : budaya organisasi, insentif, kinerja, perawat pelaksana, rumah sakit