PENGENDALIAN JAMUR AKAR PUTIH (Rigidoporus microporus) (Swartz:fr.) van Ov. PADA TANAMAN KARET (Hevea brasiliensis) Muell. Arg MENGGUNAKAN FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA
Main Author: | Diana, Putri |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://scholar.unand.ac.id/20032/1/ABSTARCK.pdf http://scholar.unand.ac.id/20032/2/BAB%201.pdf http://scholar.unand.ac.id/20032/3/BAB%20AKHIR.pdf http://scholar.unand.ac.id/20032/4/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://scholar.unand.ac.id/20032/5/Untitled.pdf http://scholar.unand.ac.id/20032/ |
Daftar Isi:
- Penelitian tentang pengendalian jamur akar putih (Rigidoporus microporus) (Swartz:fr.) van Ov. pada tanamankaret (Hevea brasiliensis) Muell. Arg menggunakan fungi mikoriza arbuskula telah dilakukan pada bulan November 2015 sampai Februari 2016 di laboratorium mikrobiologi, laboratorium fisiologi tumbuhan,dan pembibitan Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas, Padang. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) dalam mengendalikan penyakit jamur akar putih (JAP) (Rigidoporus microporus) pada tanaman Karet dan melakukan upaya preventif dan kuratif terhadap tanaman karet yang terserang penyakit jamur akar putih. Penelitian dilakukan secara eksperimen menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah tanpa pemberian FMA dan JAP, FMA dosis 5g, JAP, JAP 2 minggu+ FMA dosis 5g, FMA dosis 5g+ JAP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemberian FMA berpengaruh terhadap pertambahan jumlah daun, persentase derajat infeksi, masa inkubasi dan intensitas serangan dalam pengendalian penyakit jamur akar putih (JAP). Upaya preventif lebih efektif dalam mengendalikan penyakit jamur akar putih (JAP) pada tanaman karet yaitu perlakuan E dengan pemberian FMA dosis 5 g 2 minggu kemudian diberi JAP dengan rata-rata pertambahan jumlah daunnya sebesar 17,00 dan persentase derajat infeksi sebesar 66%. Kata kunci: Jamur Akar putih (JAP), Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA), Karet (Hevea brasiliensis)