ANALISIS RISIKO PRODUKSI PEMBENIHAN LELE SANNGKURIANG PADA TAHAP PENDEDERAN DI FAMILY PISCES GROUP KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG

Main Author: Elfi, Syukrina Sani
Format: Thesis NonPeerReviewed Book Lainnya
Bahasa: ind
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://scholar.unand.ac.id/19486/1/1.%20ABSTRAK.pdf
http://scholar.unand.ac.id/19486/2/2.%20BAB_I_saja.PDF
http://scholar.unand.ac.id/19486/4/3.%20BAB_5.PDF
http://scholar.unand.ac.id/19486/5/4.%20DAFTAR_PUSTAKA.PDF
http://scholar.unand.ac.id/19486/9/5.%20SKRIPSI%20FULL.pdf
http://scholar.unand.ac.id/19486/
Daftar Isi:
  • Lele adalah salah satu jenis ikan air tawar yang dapat dikonsumsi dan juga memiliki prospek yang baik di Indonesia untuk dibudidayakan . Tingginya jumlah permintaan konsumsi ikan lele, menyebabkan permintaanbenih lele juga meningkat. Kota Padang merupakan daerah yang memiliki kelompok pembudidaya ikan yang memenuhi standar kelembagaan di Sumatra Barat. Salah satu usaha yang bergerak di bidang pembenihan ikan lele di Kota Padang adalah Family Pisces Group.Pelaku usaha dihadapkan dengan masalah fluktuasi survival rate (SR) yang menunjukkan risiko produksi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode kuantitatif digunakan untukmenghitung rata-rata dan probabilitas dan menghitung dampak penggunaan Value at Risk (VaR). Sumberrisiko produksi yang terdapat dalam usaha pembenihan Lele Sangkuriang di Family Pisces Group yaituhama, penyakit, kualitas air, dan kanibalisme. Hasil analisis probabilitas ataurisiko kemungkinan timbul, yaitu: 1) hama dengan 17,11 persen/tahun, 2) penyakit 16,97 persen/tahun, 3)kualitas air dengan 38,89 persen/tahun, dan 4) kanibalisme dengan 27,02 persen/tahun. Hasil analisis dampak risiko, yaitu: 1) hama sebanyak Rp. 677.126/bulan, 2) penyakit sebesar Rp. 679.519/bulan, 3) kualitas air Rp. 1.505.165/bulan, dan 4) kanibalisme sebesar Rp. 1.058.261/bulan. Berdasarkan hasil pemetaan maka sumber risiko yang mendapat prioritas utama dalam penanganannya yaitukualitas air dan kanibalisme yang berada pada kuadran II. Sumber risiko yang berada di kuadran II ditangani dengan cara preventif dan mitigasi. Strategi preventif dilakukan untuk mengurangi atau mencegah kemungkinan terjadinya sumber risiko, sedangkan strategi mitigasi dilakukan untuk mengurangi dampak akibat terjadinya risiko. Kata kunci: Risiko Produksi, Lele, Fluktuasi Tingkat Kelangsungan Hidup