Daftar Isi:
  • Informasi mengenai pengaruh sifat fisik dan kimia benih terhadap dormansi, viabilitas, dan vigor benih kelapa sawit belum banyak ditemukan, sementara informasi tersebut dapat bermanfaat untuk menghindari kemunduran dan memaksimalkan perkecambahan benih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisik, sifat kimia, viabilitas dan vigor benih kelapa sawit serta melihat hubungan sifat fisik, sifat kimia, viabilitas dan vigor benih kelapa sawit. Percobaan telah dilaksanakan di Laboratorium Jurusan Teknologi Hasil Pertanian dan Laboratorium Teknologi Benih Universitas Andalas sejak April sampai Agustus 2016. Rancangan Acak Kelompok digunakan dalam penelitian ini dengan pengelompokan dilakukan berdasarkan tandan asal benih sedangkan sebagai perlakuan adalah empat genotipe kelapa sawit, yaitu benih genotipe Ts, Da dan Ce dari varietas Dura dan genotipe Gh dari varietas Pisifera. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing genotipe benih kelapa sawit memiliki sifat fisik dan kimia yang berbeda. Masing-masing genotipe benih menunjukkan respon peningkatan kadar karbohidrat dan penurunan nilai kadar air, protein, lemak, abu dan lignin setelah pematahan dormansi dengan pemanasan benih pada suhu 40°C selama 45 hari. Benih genotipe Da memiliki viabilitas dan vigor tertinggi dibandingkan dengan genotipe Ce dan Ts, sementara benih genotipe Gh tidak berkecambah karena masa dormansi yang belum selesai. Uji korelasi Pearson’s sederhana terhadap setiap karakter yang diamati setelah pematahan dormansi menunjukkan adanya korelasi pada panjang dan lebar benih dengan berat benih, antara masing-masing indikator sifat kimia benih serta antara sifat fisik dan kimia benih dengan viabilitas dan vigor benih.