Hubungan Kualitas Pelayanan dengan Kepuasan Pasien di Rawat Inap Bedah dan Non Bedah RSUP.DR.M.Djamil Padang Tahun 2016
Main Author: | RIKA, NOVARIZA |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://scholar.unand.ac.id/18687/1/abstrak.pdf http://scholar.unand.ac.id/18687/2/bab%20i.pdf http://scholar.unand.ac.id/18687/3/penutup.pdf http://scholar.unand.ac.id/18687/4/daftar%20pustaka.pdf http://scholar.unand.ac.id/18687/5/TESIS%20FULL%20update.pdf http://scholar.unand.ac.id/18687/ |
Daftar Isi:
- Permenkes no. 56 tahun 2014 menetapkan bahwa standar nasional kepuasan pasien adalah 90%, tetapi RSUP.DR.M.Djamil Padang belum mampu memenuhi standar tersebut terbukti dari hasil pengukuran indeks kepuasan yang dilakukan oleh bagian KMMRS didapatkan kepuasan pasien < 80%, oleh karena itu kepuasan pasien harus menjadi prioritas bagi pengelola rumah sakit, karena dengan kepuasan pasien rumah sakit mendapatkan gambaran tentang kualitas pelayanan yang diberikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa hubungan kualitas pelayanan dengan kepuasan pasien di rawat inap Bedah dan Non Bedah RSUP.DR.M.Djamil Padang Tahun 2016. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang di rawat di Irna Bedah dan Non Bedah RSUP.RD.M.Djamil Padang yang berjumlah 401 orang dengan 80 sampel. Teknik pengampilan sampel secara proporsional random sampling. Hasil penelitian didapatkan ada hubungan antara dimensi tangible, responsiveness, assurance,emphaty dengan kepuasan pasien dengan nilai p value < 0,05. Sedangkan dimensi reliability dengan kepuasan pasien tidak terdapat hubungan yaitu dengan nilai p > 0,05. Dimensi yang paling berpengaruh di rawat inap Bedah adalah dimensi emphaty dengan OR = 4,213, sedangkan di rawat inap Non Bedah adalah dimensi responsiveness dengan OR = 3,864. Saran penelitian agar rumah sakit meningkatkan tampilan fisik, disiplin waktu pada petugas (dokter, perawat, dan lain-lain), proses administrasi yang cepat, informasi yang diberikan lengkap serta rasa empati pada pasien.