GAMBARAN AWAL KEPATUHAN PENGGUNAAN OBAT ANTIDIABETES PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS ULAK KARANG KOTA PADANG
Main Author: | RONNY, SASKO PUTRA HAMZAH |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://scholar.unand.ac.id/16861/1/ABSTRAK.pdf http://scholar.unand.ac.id/16861/2/bab%20I%20PENDAHULUAN.pdf http://scholar.unand.ac.id/16861/3/KESIMPULAN%20DAN%20SARAN.pdf http://scholar.unand.ac.id/16861/4/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://scholar.unand.ac.id/16861/5/skripsi%20Ronny%20sasko.pdf http://scholar.unand.ac.id/16861/ |
Daftar Isi:
- Diabetes Melitus tipe 2 merupakan penyakit dengan populasi terbesar di dunia dan memerlukan upaya pengontrolan kadar gula darah oleh pasien. Ketidakpatuhan akan meningkatkan resiko penyakit yang diderita. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui prevalensi dan tingkat kepatuhan pasien diabetes melitus tipe 2 terutama di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Telah dilakukan penelitian terkait kepatuhan pasien diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Ulak Karang Kota Padang. Penilian kepatuhan dilakukan menggunakan Morisky Medication Adherence Scales (MMAS-8). Data dianalisis menggunakan analisis univariat. Hasil menunjukkan penderita diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Ulak Karang memiliki tingkat kepatuhan rendah (68,75%), tingkat kepatuhan sedang (31,75%) dan tidak satupun memiliki kepatuhan yang tinggi. Faktor yang mempengaruhi kepatuhan pasien adalah tingkat pendidikan (p=0,07). Hasil ini dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan pasien diabetes melitus tipe 2 adalah tingkat pendidikan, sedangkan faktor umur, jenis kelamin, pekerjaan, jumlah obat, efek samping obat, pola diet, penggunaan obat tradisional, durasi penyakit, olahraga dan pola olahraga tidak mempengaruhi kepatuhan pasien secara bermakna (p>0,05). Tidak terdapat hubungan antara tingkat kepatuhan berdasarkan MMAS-8 dengan gula darah pasien.